Hari sudah mulai siang. Ayu sekarang sedang berada di belakang Mensionnya. Ia membantu para maid yang masih menyiapkan pesta untuk nanti malam. Ayu duduk ditaman tersebut dan mengeluarkan handponenya untuk menelepon seseorang. "Halo Lina?" Ayu menelepon sahabatnya itu untuk menanyakan prihal gaun yang sudah ia desain. Bisa saja, Ayu yang menjahitnya sendiri tapi masalah waktu yang membuat memikir ulang untuk membuat sendiri jadi Ayu meminta bantuan teman-temanya itu untuk membuatkan hadiah tersebut. "lya Yu?" tanya seseorang diujung telepon saja. "Em, aku gak bisa pergi kesana buat ambil pesanan jadi nanti kalo udah beres paketin saja ya Lina," ucap Ayu. Adik iparnya itu meminta untuk ditemani dan dan hari ini jadi ia tidak bisa mengambil hadiah untuk Lia.Akhirnya Ayu memutuskan Lina menpaketkan gaun tersebut. "Okey, tantangannya bagus loh Yu, nanti aku fotoin deh sebelum dipaketin." "Boleh, kirim di sms saja
Malam sudah tiba, ditaman belakang tampak ramai dengan teman-teman Lia yang diundang untuk menghadiri pesta sweeth seventeen adiknya itu. Jam sudah hampir pukul 7 malam artinya pesta akan segera dimulai, namun Ayu masih diam dikamarnya dengan memegang ponsel dikedua tangannya. "Tuan kemana ya?" tak biasanya Kenzo pulang malam ini, biasanya paling hanya jam 6 malam tapi sekarang sampai suami itu belum menunjukan tanda-tanda kepulangannya. Ayu ingin menghubungi tuannya itu namun ia takut menganggu Kenzo, takutnya dia masih sibuk dengan pekerjaan atau yang lain. "Telpon saja kali ya?" gumam Ayu, tidak terlalu khawatir marahnya Kenzo takutnya tuannya itu terjadi sesuatu di jalan tapi juga seperti yang terlihat Kenzo dijaga juga bukan dengan para bodyguardnya jadi tidak mungkin jika Kenzo terkena apa-apa dijalan. Ayu jadi merasa binggung sendiri disini, ia belum ingin ke taman belakang karna Kenzo tadi pagi menyuruhnya untuk menunggunya dan ber
Ayu menutupi wajahnya dengan pelan disaat merasa sinar matahari masuk ke dalam kamarnya. Ia merasa ada yang memeluknya dari belakang, Ayu pun segera melihat siapa dalang yang memeluknya. "Tuan Kenzo kapan pulang?" tanya Lily dalam hati. Dibelakangnya ada Kenzo yang tampak tidur terlelap dengan tangan yang dililitkan dipinggang wanitanya. Ayu memposisikan dirinya agar wajah tampan itu agar berhadapan dengan tuannya. la melihat wajah yang berada dihadapannya sekarang. Aui mendekatkan wajahnya dan tersenyum kecil melihat wajah tuannya ini yang nampak tenang dan lucu tanpa ada wajah dingin yang biasa suaminya tunjukkan ke semua orang.Rasanya Ayu sudah jatuh cinta pada tuannya ini. Apa rasanya tidak salah mencintai pria ini? Masih ada keraguan dihati Ayu yang membuat ia bimbang untuk menyukai Kenzo. "Aku harap tuan benar-benar cinta padaku." batin Ayu. Ayu mengangkat tangannya dan meraih wajah tuannya ini, ia merasaka
Ayu dan wanita bernama sena itu tatapan pandangannya mengarah pada asal suara tadi. Rena berjalan dan berdiri disamping Ayu dengan menatap tajam pada wanita yang sangat ia tidak suka. "Kamu ngapain kesini lagi!" ucap Rena dengan memberikan tatapan tajam. Lain dengan Ayu yang muncul diam-diam menatap mereka sebagai pemilik merasa kebingungan. Apa mertuanya-Rena tahu jika wanita ini pacar Kenzo? Sena tersenyum manis dan menyapa Reni. "Hay mommy duh Sena kangen sama mommy Rena." saat Sens ingin mencium wanita berumur itu dengan segera Rena menghindarinya. "Jangan sok akrab sama saya," ucap Rena cetus. Kedua bola mata Ayu menatap di hadapannya dengan lebih tajam wanita dihadapannya. Walau mendapat perlakuan tidak baik dari Reni, Sena tetap tersenyum manis. "Mommy kok gitu sih,"Rena memutar kedua bola matanya malas, ia tidak suka jika wanita masa lalu Kenzo datang kembali. Padahal sudah bagus dia pergi bertahun-t
Kenzo turun dari mobil mewahnya. Sejenak,, ia menatap kearah mension besar bernuansa kuno dihadapannya, lalu segera masuk ke dalam mension itu diikuti para pengawal dan juga Jimmy di belakangnya. Cekrek! Kenzo membuka pintu tersebut dan masuk ke dalamnya tanpa siapapun oleh siapapun. Tatapannya menatap tajam disekeliling mension ini. "Cari dia," ucap dingin Kenzo dengan memasukkan kedua tangan di saku celananya. Para bodyguard langsung memencar untuk mencari seseorang yang dimaksud tuannya keseluruh mension ini. Jimmy masih setia berdiri di samping Kenzo dengan mata yang berjaga-jaga di sekitarnya. Mension ini nampak sepi dan juga sudah lama tidak terawat karna debu ataupun kotoran sudah bertebaran dimana-mana. Beberapa menit kemudian, para pengawal yang ditugaskan Kenzo Kembali dihadapannya. "Maaf tuan, disini sepertinya sudah tidak ada siapa-siapa," ucap hormat salah satu pengawal. Kenz
Ayu kembali masuk kedalam mension, matahari sudah berada diatas tandanya hari sudah mulai siang. la akan kembali ke dapur untuk membantu para maid mempersiapkan makan siang. "Bibi, masak apa hari ini?" tanya Ayu ketika sampai didapur. Pembantu itu kaget saat mendengar suara Ayu dari arah belakangnya. Maklum mereka semua sedang sibuk dengan aktivitas masing-masing sehingga tidak ada yang mengetahui jika nona mudanya ada didapur. "Eh non ini bibi masak makanan seperti biasa." Ayu ber-oh dan mengangguk. la meneliti masakan yang sudah siap diantar ke meja makan dengan segera ia mengambil nampan tersebut dan memegangnya dengan kedua tangan. "Ini buat dimeja makan kan, bi?" Bibi itu mengangguk. "lya non," "Biar aku yang bawa ke meja ya bi," ucap Ayu yang membuat bibi itu langsung mengayun. "Gak usah non biar bibi saja yang bawain, nona muda duduk saja dimeja makan biar makanan dianter sama yang lain." tolak bibi t
Hari sudah mulai sore tapi belum ada tanda-tanda Kenzo pulang dari kantor. Ayu masih diam menunggu Kenzo diluar pintu utama tapi sepertinya pria itu belum pulang. "Ck, ngapain kamu disini?" ucap seseorang di belakang Ayu. Ayu menoleh menuju kearah sumber suara tersebut. Rena berjalan menuju kearah Ayu dan berdiri disampingnya. "Menunggu tuan, nyonya," ucap Ayu dengan menatap pandangannya masih pada gerbang depan sana. Rena pun menatap gerbang yang dilihat Ayu, benar anaknya kemana sekarang? Kenapa belum pulang? Padahal Kenzo jarang pulang selambat ini. "Kau sudah meneleponnya?" tanya Rena.Ayu menoleh kearah Rena dan menggeserkan tubuhnya agar berhadapan dengan nyonya Rena."Belum nyonya." "Kamu ini gimana, daripada nunggu gajelas disini mending kamu nelpon suamimu itu." Ayu langsung mengambil ponsel yang berada didalam sakunya dan mulai mencari kontak pria tersebut. Lantas ia menekan telepon dipinggir kontak terseb
Lia terkekeh mendengar ucapan mommynya itu. Akhirnya memutuskan untuk duduk kembali ke sofa ruang tamu. Lia merasa bosan di Mension , ia ingin sekali berkeliling mencari udara segar tapi dirinya tidak memiliki teman. Jika mengajak mamanya pasti Rena tidak mau karna sibuk . "Kalau tahu begini mending sekolah. " gumam Lia sebal . Tadi ia sempat menemukan keberadaan kakak iparnya tapi nihil Lia tidak menemukan keberadaan Ayu. Akhirnya, ia menanyakan keberadaan kakak iparnya pada kepala maid dan jawaban bibi itu mengatakan Ayu pergi karna ada urusan penting entah urusan apa bibi itu tidak tahu . Jadi, Lia memutuskan berkeliling di Mension ini walau dibuat bosan. Metta yang merupakan anak dari Biksur - kepala pembantu pun sedang tidak ada dirumah jadi Ayu benar - kesepian sekarang . "Lia, kamu tahu kemarin perempuan itu kesini," ucap Rena duduk di samping anak keduanya. Lia menatap kearah mommynya dengan kedua bola mata malas . " Sudah tahu mama, kemarin dikasih tahu kakak i