Share

71 > Gelang Hitam

Memilih berjalan kaki saat pulang dari kampus, rupanya tidak membuat Nayra merasa malu atau dipandang rendah. Memang awalnya ia sedikit malu dan lelah, tetapi seiring berjalannya waktu ia berusaha mengerti, karena faktor ekonomi dan penyakit yang di derita ayahnya hingga harus berhenti bekerja.

Satu-satunya orang yang selalu menemani perjalanannya ialah Friska. Gadis berambut pendek seleher itu tidak pernah absen menemaninya. Entah itu dalam keadaan hujan atau panas terik yang menyengat kulit. 

Rumah mereka juga sejalur, bahkan satu komplek tetapi rumah Friska terletak di ujung. Langkah yang lumayan cepat memungkinkan mereka tidak menyita lama sampai di pertigaan jalan.

Nayra mendongak, menatap langit yang mulai ditutupi awan mendung. "Kayaknya mau hujan."

Friska ikut mendongak. "Ah, gue lupa bawa payung. Lo ada?" Kali ini menatap Nayra.

"Nggak ada, payungnya aku biarin dirumah. Biar ayah--"

"Iya-iya tau. Biar ayah bisa pakai," po

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status