Share

Berakhir

“Kau gila?!” Kenzie bangkit dari duduknya, disertai tatapan tajam dan menusuk yang dilayangkan pada Kenzo.

Kenzo menarik tangan Kenzie, memintanya duduk kembali. “Dengarkan aku dulu,” pintanya.

“Tidak! Aku tidak mau,” tolak Kenzie tegas.

Kenzo menangkup pipi Kenzie dan menatap dalam netra wanita itu. Seakan terbius pada tatapan tersebut, Kenzie membeku di tempatnya.

“Tenanglah, ini tak seperti yang kau kira,” ujar Kenzo menenangkan.

“Sampai kapanpun aku tak mau dimadu!” Kenzie menolak mentah-mentah keinginan Kenzo. Secinta apapun pada lelaki itu, ia tak sudi jika harus berbagi—berbagi suami, berbagi ranjang, berbagi kehangatan, dan berbagi jatah bulanan—. Oh tidak! Lebih baik dirinya yang mengalah dan mencari kebahagiaan lain daripada terjebak dalam situasi tersebut.

“Bukankah agama membolehkan?” tanya Kenzo tanpa rasa bersalah.

Kenzie menahan diri untuk tak memukul kepala Kenzo meskipun ia merasa sangat kesal. “Memang benar, agama kita tidak melarang.”

“Lantas apa masalah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status