Share

Terungkap

Lampu-lampu perkotaan semakin menyilaukan pandangan. Selain ucapan terima kasih yang beberapa menit lalu terlontar, Amanda belum berani mengucapkan sepatah-katapun, padahal pertanyaan mau kemana sudah sejak tadi bersarang di hati dan pikiran.

Kendaraan roda empat itu berhenti di tempat ibadah. Amanda masih bergeming saat pria di sampingnya melepas sabuk pengaman, bersiap hendak turun. “Tunggu di sini, dan jangan kemana-mana, aku perlu memenuhi panggilan alam lebih dulu!” titah pria tersebut seraya berlari keluar.

Amanda hanya mengangguk sebagai jawaban. Setelah pria itu tak terlihat, ia mencoba mencari cara keluar dari mobil tersebut. Sebab, perasaannya tidak enak. Terlebih setelah pria berpakaian serba hitam tadi menerima telepon dari seseorang, dan memutar arah perjalanan mereka.

Ceklek!

Amanda berhasil membuka pintu. Sepertinya, lelaki itu lupa mengunci karena panggilan alam yang tak bisa diajak kompromi. Dengan segera, Amanda kelu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status