Share

58. Pembalasan

>> “Apakah kau merindukanku, Bibi Peony?”

Peony tersentak dari lamunan. Ia berusaha melemparkan senyum pada gadis cilik yang kini sudah duduk di pangkuan Kheil. Ia baru kembali melihat Livy setelah di hari pernikahannya.

“A-aku… tentu saja merindukanmu, Cantik! Apakah kau juga merindukan bibi?” tanya Peony berusaha ceria. Padahal hatinya sudah berantakan.

Gadis cilik itu mengangguk dengan penuh semangat.

>> “Bibi, kenapa kau tidak ikut ke sini?? Tadi aku habis dari taman bermain!”

Deg!

Peony mengerjap. Jantungnya terhentak-hentak heboh.

Apakah Livy pergi bersama Kheil dan Maribel?

“T-taman bermain? W-wahh… Pasti menyenangkan, ya?” Peony masih tetap berusaha ceria, meskipun sebenarnya ia ingin mengamuk saat ini juga. Peony tidak bisa melampiaskan kemarahannya pada gadis cilik itu, karena Livy tidak tahu apa-apa.

>> “Seru sekali! Kalau saja Bibi ikut, pasti akan lebih seru!”

Peony kembali memaksakan sebuah senyuman. “S-sayangnya bibi harus BE-KER-JA!” Peony menekankan kata itu. Seolah-o
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status