Share

BAB 104 – Pernyataan Cinta

Sebelum pergi, mereka beristirahat sejenak sambil minum teh bunga krisan dan menikmati pemandangan petak-petak bunga di kejauhan. Buket bunga mereka diletakkan di kursi, sedangkan pot-pot bunga Alana dikemas dalam sebuah kotak kardus besar dan diletakkan di lantai.

“Kau juga pasti tidak ingin pergi dari tempat ini.” Tebak Eric.

“Tentu saja. Kenapa kau baru membawaku ke sini sekarang?” Alana mengedarkan pandangan ke sekeliling. “Harusnya kau mengajakku dari dulu.”

Eric menatap Alana jengkel. “Memangnya kau mau kalau aku mengajakmu dari dulu? Kau pasti akan menolakku mentah-mentah!”

“Ah, benar juga. Dulu aku pasti akan menolak. Tapi itu karena dulu ketulusan serta kebaikanmu patut diragukan.”

“Kau selalu saja berprasangka buruk padaku. Jadi, bagaimana sekarang? Kau tidak menyesali kencan kita?”

Alana tertawa. “Aku tidak tahu kalau kencan akan semenyenangkan ini. Kupikir kencan hanya kegiatan yang membuang-buang waktu.”

“Sebenarnya, tergantung dengan siapa kau berkencan. Kalau denganku,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status