Share

Bab 73 : Tiga

Sisa malam yang harus dilewati menjadi bunga ranjang. Keduanya hanya tertidur dengan arah yang tidak lagi pada tempatnya. Bahkan lagi-lagi Divya muntah. Benarkah sang pemabuk muntah?

Pukul lima lebih lima belas menit, Ghazi sudah tidak bisa lagi tertidur. Dia harus membersihkan masalah yang dibuat oleh istrinya. Kemudian memberikan sisanya pada petugas kebersihan hotel. Pria itu hanya membuang kotoran yang menempel pada kain dan menanggalkan di lantai.

“Maaf untuk itu,” sesal Ghazi. Ia menggunakan bahasa inggris untuk bercakap.

“Tidak masalah, Tuan. Sungguh, ini sudah tugas kami,” timpal wanita dengan seragam cokelat putih tersebut.

Ghazi memberikan tip pada wanita itu sebelum meninggalkan kamar. Pria itu menatap sang istri yang masih pulas di atas ranjang. Ghazi melupakan sesuatu, dia kembali menelepon petugas untuk mengantarkan air kelapa guna menetralkan rasa pengar yang tentu diderita oleh Divya.

Tepat matahari sudah meninggi sepenuhnya di atas kepala, barulah suara leguhan Divya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status