Share

Terungkapnya sang Pacar Rahasia

Lizzie menelan ludahnya. “Awalnya memang seperti itu, tetapi Bu, aku bersumpah bahwa sekarang keadaanya sudah sangat berbeda. Dia adalah pria yang sempurna. Dia bisa mengimbangi aku, melengkapi aku, dan memberikanku banyak limpahan kasih sayang membuatku terkadang merasa insecure karena aku tidak bisa membalasnya dengan sepadan. Aku seperti orang bodoh yang tidak bisa apa-apa.”

Elliza mengamatinya dengan cermat, bagaimana saat putrinya menjelaskan seorang pria. Ekspresinya betul-betul menarik, ditambah lagi dengan telinganya yang memerah kemudian berganti menjadi muram dan sebagai seorang ibu, Elliza hanya bisa menghela napas. “Kau bukan orang bodoh yang tidak bisa apa-apa.”

“Tapi Bu, aku masih belum cukup baik untuknya,” sahut Lizzie. “Tetapi diluar daripada kekuranganku aku sangat mencintainya. Dia membuat hatiku berdebar dan aku selalu saja melakukan hal-hal yang bodoh disekitarnya. Dan … bu, kau tersenyum? Apa kau betulan sedang tersenyum sekarang?”

“Lizzie,” katanya sambil mengul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status