"Justin?" Suara seorang wanita terdengar memanggil nama Justin dengan cukup keras membuat Justin dan Athena langsung mengalihkan pandangan mereka pada sumber suara itu. Seketika kening Athena berkerut, menatap sosok wanita berambut merah yang melangkah mendekat ke arahnya. Wanita itu sangat cantik. Athena mengakuinya. Dengan lekuk tubuh yang begitu indah dan langkah kaki yang begitu anggun wanita itu semakin mendekat ke arah Athena dan Justin.Justin menurunkan tubuh Athena—dia menatap wanita berambut merah yang berdiri di hadapannya. "Pamela?" panggilnya kala menyadari wanita yang berada di hadapannya adalah wanita yang dia kenali.Wanita bernama Pamela itu mengulas senyuman di wajahnya, dia langsung memeluk erat tubuh Justin. Meski terkejut Pamela memeluknya, namun Justin tidak membalas ataupun menolaknya. Sedangkan Athena, dia menatap lekat wanita yang bernama Pamela itu memeluk Justin. Mungkin itu adalah teman Justin. Itulah yang ada dipikiran Athena."Apa kabar, Justin? Kau terli
Suara ketukan pintu terdengar. Athena yang tengah membaca majalah langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu dan menginterupsinya untuk masuk. Tidak lama kemudian, seorang pelayan melangkah mendekat ke arah Athena."Selamat pagi, Nyonya," sapa seorang pelayan seraya menundukan kepalanya di hadapan Athena."Pagi, ada apa?" tanya Athena sambil menatap pelayan yang berdiri hadapannya."Nyonya, saya ingin memberitahu Nyonya Besar Tasya dan Tuan Besar Altov datang. Saat ini mereka menunggu di ruang keluarga," jawab sang pelayan yang sontak membuat Athena terkejut."Paman Altov dan Bibi Tasya datang?" Athena bertanya memastikan.Sang Pelayan itu menganggukan kepalanya pelan. "Benar, Nyonya. Sebelumnya pelayan lain sudah memanggil Tuan Justin yang berada di ruang kerjanya. Saya yakin, Tuan Justin sebentar lagi juga akan turun ke bawah, Nyonya," ujarnya dengan sopan."Kau boleh pergi sekarang, aku akan segera turun," balas Athena."Baik, Nyonya," Sang Pelayan menundukan kepalanya, lalu p
"Athena? Kau belum tidur?" Justin melangkah masuk ke dalam kamar, menatap Athena yang duduk di ranjang dengan melamun. Kemudian, dia mendekat lalu duduk tepat di samping Athena."Justin?" Athena mengalihkan pandangannya saat melihat Justin sudah duduk di sampingnya. "Apa Paman Altov dan Bibi Tasya sudah tidur?" tanyanya dengan suara pelan."Sudah, mereka sudah tidur." Justin membawa tangannya mengelus lembut pipi Athena. "Kau kenapa belum tidur, Athena? Ini sudah malam.""Aku belum mengantuk, Justin," Athena menyandarkan kepalanya di dada bidang Justin. Terlihat jelas wajah Athena yang begitu memikirkan sesuatu. Bahkan setelah makan malam pun, Athena lebih dulu masuk ke dalam kamar. Hanya saja, dia masih belum bisa tidur hingga detik ini."Apa yang kau pikirkan, Athena?" Justin menarik dagu Athena, menatap manik mata hijau istrinya. "Apa ada hal yang membebani pikiranmu?" tanyanya memastikan."Justin, apa aku boleh bertanya sesuatu padamu?" ucap Athena pelan."Kenapa kau harus meminta
"Athena, Bibi telah menyiapkan gaun untuk kau pakai malam ini. Apa kau ingin mencobanya?" Tasya melangkah mendekat pada Athena yang tengah duduk menikmati suasana sore hari di taman.Athena mengalihkan pandangannya. Lalu mengulas senyuman hangat di wajahnya. "Bibi? Kau di sini? Di mana Paman Altov, Bibi?" tanyanya kala melihat Tasya duduk di sampingnya."Pamanmu sedang bersama dengan Justin. Mereka sedang membahas pekerjaan," Tasya membawa tangannya mengelus lembut punggung tangan Athena.Athena terdiam kala mendengar Tasya menyiapkan gaun untuknya yang dipakai malam ini. Ya, malam ini dirinya dan Justin harus menghadiri pameran perhiasan yang akan diadakan oleh Kylie. Meski sebenarnya, ada rasa tidak nyaman di hati Athena, namun Athena memilih untuk berusha bersikap tenang seperti biasanya. Lagi pula, Athena yakin, dirinya bisa membaur dengan Kylie."Athena, apa yang kau pikirkan?" tanya Tasya dengan tatapan bingung menatap Athena yang tampak tengah memikirkan sesuatu. "Apa ada hal
Mobil yang membawa Justin dan Athena telah tiba Mandari Orintal Ritz, Madrid, tempat dimana Kylie mengadakan pameran perhiasan. Kini Justin dan Athena turun dari mobil bersamaan dengan Tasya dan Altov. Para wartawan yang berada area lobby, langsung mengarahkan kamera ke arah Justin dan Athena. Athena pun mengulas senyuman hangat seraya memeluk lengan Justin kala kamara tersorot ke arahnya dan Justin. Terlihat Justin dan Athena layaknya pasangan yang begitu sempurna.Justin merengkuh pinggang Athena, lalu membawanya masuk ke dalam hotel menuju ballroom hotel bersma dengan Altov dan Tasya yang berjalan berada di samping Justin dan Athena. Sesaat Athena mengatur napasnya, dia mengangkat wajahnya demi mengumpulkan keberanian dna rasa percaya dirinya.'Kau pasti bisa, Athena. Kau juga sangat cantik dan mengaggumkam,' batin Athena. Ya, dia berusaha menyakinkan pada dirinya sendiri bahwa dirinya sangat hebat dan mengagumkan.Saat Justin dan Athena memasuki ballroom hotel, seketika Athena men
"Ka Justin, kapan kau akan kembali ke New York?" tanya Kylie seraya menikmati makan malamnya. Ya, kini Justin, Athena serta Kylie tengah menikmati makan malam mereka. Sedangkan Altov dan Tasya sudah lebih dulu pulang, karena malam semakin larut, Tasya mulai merasa tidak enak badan. Namun, tidak dengan Justin dan Athena. Mereka tidak mungkin bisa meninggalkan pameran perhiasan yang diadakan oleh Kylie lebih awal. Setidaknya, Justin akan pulang dikala penghujung acara."Hanya beberapa hari lagi, aku dan Athena kembali ke New York," balas Justin. "Kylie, kenapa kau mengadakan pemaran di Madrid? Sektiar dua atau tiga hari lalu, aku bertemu dengan Pamela, dia mengatakan kau memiliki pameran koleksi perhiasanmu di Paris?" tanyanya seraya menatap Kylie."Aku memiliki banyak jadwal pameran, Ka. Tidak hanya di Paris. Setelah ini aku juga memiliki jadwal di New York." Kylie mengambil champagne yang baru saja di antar oleh pelayan, kemudian menyesapnya perlahan. "Bagaimana kabar Paman Arthur da
"Athena, kenapa kau belum beristirahat? Ini sudah malam." Justin duduk tepat di samping Athena yang tengah membaca majalah. Setelah pameran perhiasan yang diadakan olah Kylie, Justin dan Athena memang memutuskan untuk pulang dipenghujung acara. Bukan tidak ingin menemani Kylie hingga akhir acara, hanya saja, Justin tidak ingin Athena harus istirahat terlambat."Aku belum mengantuk, Justin," Athena meletakan majalah yang dia pegang ke atas nakas. Kemdian, dia mengalihkan pandangannya ke arah sang suami. "Tadi aku membaca majalah tentang Kylie Alessio. Ternyata dia wanita yang sangat mengagumkan. Dia mampu memimpin dua perusahaan besar sekaligus. Serta menjadi designer perhiasan ternama di Eropa. Itu adalah prestasi yang luar biasa, Justin. Mungkin jika aku diposisi Kylie, aku tidak akan mampu.""Athena?" Justin membawa tangannya mengelus lembut pipi istrinya itu. "Ya, aku mengakui Kylie memang hebat dan memiliki bakat. Tapi, kau salah jika kau mengatakan kau tidak mampu jika berada di
"Athena mendekatlah, biarkan dia mengenal dirimu," ucap Justin berusaha menenangkan Athena dari rasa takutnya. Ya, tentu Justin sangat tahu Athena pasti ketakutan. Itu kenapa dia tidak pernah menceritakan pada Athena."T-Tidak Justin, kau diam disitu dan singkirkan hewan peliharaanmu dari hadapanku. A-Apa kau itu tidak takut dia menerkammu?" Athena berucap dengan suara yang bergetar ketakutan."Athena..." Justin melangkah mendekat namun Athena kembali melangkah mundur. Bagaimana tidak? Tatapan Athena menatap serigala yang berada dipelukan Justin itu. Justin sudah tahu ini sejak awal. Athena pasti akan ketakutan."Justin, aku sudah katakan padamu. Jangan pernah mendekat. Kenapa kau tidak mempelihara hewan lainnya? Herder atau apapun terserah. Tapi tidak dengan serigala. Bagaimana jika suatu saat dia menerkammu?" Athena menelan salivanya susah payah kala mengatakan itu. Sesekali, Athena berusaha mengalihkan pandangannya dari hewan peliharaan Justin. Namun, nyatanya dia tidak bisa. Athen