"Ka Justin, kapan kau akan kembali ke New York?" tanya Kylie seraya menikmati makan malamnya. Ya, kini Justin, Athena serta Kylie tengah menikmati makan malam mereka. Sedangkan Altov dan Tasya sudah lebih dulu pulang, karena malam semakin larut, Tasya mulai merasa tidak enak badan. Namun, tidak dengan Justin dan Athena. Mereka tidak mungkin bisa meninggalkan pameran perhiasan yang diadakan oleh Kylie lebih awal. Setidaknya, Justin akan pulang dikala penghujung acara."Hanya beberapa hari lagi, aku dan Athena kembali ke New York," balas Justin. "Kylie, kenapa kau mengadakan pemaran di Madrid? Sektiar dua atau tiga hari lalu, aku bertemu dengan Pamela, dia mengatakan kau memiliki pameran koleksi perhiasanmu di Paris?" tanyanya seraya menatap Kylie."Aku memiliki banyak jadwal pameran, Ka. Tidak hanya di Paris. Setelah ini aku juga memiliki jadwal di New York." Kylie mengambil champagne yang baru saja di antar oleh pelayan, kemudian menyesapnya perlahan. "Bagaimana kabar Paman Arthur da
"Athena, kenapa kau belum beristirahat? Ini sudah malam." Justin duduk tepat di samping Athena yang tengah membaca majalah. Setelah pameran perhiasan yang diadakan olah Kylie, Justin dan Athena memang memutuskan untuk pulang dipenghujung acara. Bukan tidak ingin menemani Kylie hingga akhir acara, hanya saja, Justin tidak ingin Athena harus istirahat terlambat."Aku belum mengantuk, Justin," Athena meletakan majalah yang dia pegang ke atas nakas. Kemdian, dia mengalihkan pandangannya ke arah sang suami. "Tadi aku membaca majalah tentang Kylie Alessio. Ternyata dia wanita yang sangat mengagumkan. Dia mampu memimpin dua perusahaan besar sekaligus. Serta menjadi designer perhiasan ternama di Eropa. Itu adalah prestasi yang luar biasa, Justin. Mungkin jika aku diposisi Kylie, aku tidak akan mampu.""Athena?" Justin membawa tangannya mengelus lembut pipi istrinya itu. "Ya, aku mengakui Kylie memang hebat dan memiliki bakat. Tapi, kau salah jika kau mengatakan kau tidak mampu jika berada di
"Athena mendekatlah, biarkan dia mengenal dirimu," ucap Justin berusaha menenangkan Athena dari rasa takutnya. Ya, tentu Justin sangat tahu Athena pasti ketakutan. Itu kenapa dia tidak pernah menceritakan pada Athena."T-Tidak Justin, kau diam disitu dan singkirkan hewan peliharaanmu dari hadapanku. A-Apa kau itu tidak takut dia menerkammu?" Athena berucap dengan suara yang bergetar ketakutan."Athena..." Justin melangkah mendekat namun Athena kembali melangkah mundur. Bagaimana tidak? Tatapan Athena menatap serigala yang berada dipelukan Justin itu. Justin sudah tahu ini sejak awal. Athena pasti akan ketakutan."Justin, aku sudah katakan padamu. Jangan pernah mendekat. Kenapa kau tidak mempelihara hewan lainnya? Herder atau apapun terserah. Tapi tidak dengan serigala. Bagaimana jika suatu saat dia menerkammu?" Athena menelan salivanya susah payah kala mengatakan itu. Sesekali, Athena berusaha mengalihkan pandangannya dari hewan peliharaan Justin. Namun, nyatanya dia tidak bisa. Athen
"Athena?" Justin melangkah masuk ke dalam kamar, seketika Justin terkejut melihat Athena sudah mengganti pakaiannya. "Sayang, kau mau pergi?" tanyanya seraya mendekat ke arah Athena."Ya, aku ingin berbelanja," jawab Athena dingin dengan raut wajah datar."Athena..." Justin membawa tangannya mengelus lembut pipi Athena. "Kau marah karena aku tidak memberitahumu tentang Chester?""Berhentilah membahas hewan buasmu itu, Justin. Aku sedang tidak ingin mendengarnya." Athena hendak melangkah meninggalkan Justin. Namun, dengan cepat Justin menarik tangan Athena, membawanya masuk ke dalam pelukannya. Kini Justin menangkup kedua pipi Athena dan memberikan kecupan bertubi-tubi di bibir istrinya itu. Jika sudah seperti ini, Athena tidak mungkin memberontak. Percuma saja memberontak karena tenaganya tidak akan menang dari Justin."Jangan marah, sayang," bisik Justin tepat di depan bibir Athena. "Aku bukan tidak ingin memberitahumu, tapi aku yakin kau pasti akan takut. Karena hingga detik ini, Ib
Sore itu, cuaca di Kota Madrid begitu cerah. Dua wanita cantik yang tengah duduk di sebuah cafe sudah sejak tadi menjadi pusat perhatian para pria. Berkali-kali beberapa pria berusaha mendekati salah satu di antara mereka, tapi nyatanya wanita cantik berambut coklat dan bermata perak itu selalu menolaknya. Dia tidak sama sekali menghiraukan para pria yang berusaha mendekatinya."Kylie, apa kau tidak ingin berkenalan dengan para pria tampan yang mendekatimu tadi? Mereka masih tidak henti menatapmu," ucap wanita berambut merah seraya mengedarkan pandangannya pada sekelilingnya. Para pria di cafe itu terus menatap kagum Kylie Alessio. Dan ini tentu bukan untuk pertama kali, Kylie sudah sering diganggu oleh para pria itu. Tapi, sejak dulu dia tidak pernah memedulikannya."Jika kau menginginkannya. Kau bisa mengambilnya, Pamela." Kylie mengambil gelas sloki di hadapnnya yang berisikan wine, kemudian dia menyesapnya perlahan. Ya, wanita cantik berambut merah di hadapan Kylie adalah Pemela.
Athena berdiri di balkon kamar, dia menatap cuaca malam di Kota Madrid dari kamarnya yang tampak begitu mengagumkan. Sesaat Athena memejamkan matanya kala hembusan angin menyentuh kulitnya."Madrid memang sangat indah. Pantas saja, Justin menyukai tinggal di sini," gumam Athena dengan mata yang masih terpejam."Sepertinya, kau begitu menyukai Madrid."Athena langsung membuka matanya dan menoleh ke belakang kala mendengar suara yang begitu dia kenali. Seketika senyum di bibir Athena terukir kala melihat Justin melangkah menghampirinya. Tepat di saat Justin berada di hadapannya, Athena langsung membenamkan wajahnya ke dada bidang Justin."Kenapa kau di sini, Athena? Ini sudah malam." Justin mengeratkan pelukannya seraya memberikan kecupan di kepala Athena."Aku belum mengantuk, Justin." Athena mendongakan kepalanya dari dalam pelukan Justin. "Kau sendiri kenapa di sini? Bukannya tadi kau bilang ingin menghubungi Peter?""Ya, aku sudah menghubungi Peter." Justin mengecup kening Athena. "
NEW YORK - USAPesawat yang membawa Justin, Athena dan Kylie kini telah tiba di New York. Kini Justin, Athena dan Kylie turun dari pesawat dan segera menuju lobby. Sebelumnya, Justin sudah meminta sopir keluarganya untuk menjemputnya.Saat tiba di lobby, Justin sudah melihat sopir menjemput. Dia langsung mengajak Athena dan Kylie masuk ke dalam mobil. Lagi dan lagi, Kylie hendak duduk di samping Justin, namun dia mengurungkan niatnya dan kembali duduk tepat di belakang Justin dan Athena.Tidak lama kemudian, mobil yang membawa Justin, Athena dan Kylie mulai meninggalkan lobby bandara. Terlihat Athena begitu kelelahan. Bahkan, Athena langsung menyandarkan kepalanya di bahu Justin."Athena, setelah ini kau tidak perlu ikut ke rumah sakit. Kau istirahat saja di rumah." Justin membawa tangannya mengusap lembut kepala Athena."Tidak, Justin. Aku ingin melihat keadaan Dad. Pasti Mom Bianca sangat khawatir pada Dad. Aku ingin menemani Mom Bianca," jawab Athena."Athena, apa yang dikatakan Ka
Nathan melangkah masuk ke dama ruang ICU, tempat dimana ayahnya berada. Sesaat, dia melihat Justin dan Athena yang tengah berusaha mengajak Arthur berbicara. Kemudina, Nathan semakin mendekat pada Justin dan Athena."Ka... Athena... Kalian belum pulang?" tanya Nathan pada Justin dan Athena kala dia tiba di hadapan mereka.Justin mengalihkan pandangannya pada Nathan. "Ya, sebentar lagi kami akan pulang. Mom di mana? Bagaimana keadaannya sekarang?""Mom masih beristirahat. Joseph dan Hazel sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit. Lebih baik kau pulang, ka. Aku melihat Athena sangat lelah. Nanti aku, Joseph dan Hazel yang menjaga Dad," ujar Nathan seraya melihat ke arah Athena yang tampak begitu kelelahan."Aku tidak apa-apa, Nathan," sambung Athena dengan senyuman hangat di wajahnya."Kau baru saja kembai dari Madrid, Athena. Kau pasti lelah. Lebih baik kau beristirahat. Besok kau bisa datang lagi ke sini," balas Nathan memberitahu. Tentu, dia melihat dengan jelas Athena yang begitu