Share

Menjaga Riehla yang Sakit

Sudah mulai masuk kerja, Riehla sedari tadi terlihat sesibuk biasanya. Bahkan mungkin lebih sibuk. Saat yang lain sempat pergi untuk makan siang, Riehla memilih untuk tetap di Kantor, mengerjakan pekerjaan yang menumpuk. Berjam-jam duduk di depan komputer, bangun hanya untuk membuat teh manis hangat.

Intan taruh sebuah map di atas meja kerja Riehla. "Kamu gakpapa, La? Wajah kamu kelihatan pucat."

"Gakpapa, Bu." Riehla berbohong. Padahal perutnya sejak tadi terasa nyeri. Bahkan sedikit pusing. Namun, Riehla tidak ingin orang lain tahu.

Beberapa jam kemudian...

Beberapa orang berdiri di depan lift, sudah waktunya pulang. Ada yang aneh dengan salah satu dari mereka. Wajah Riehla semakin pucat bahkan keningnya dibasahi peluh. Perut yang nyeri itu bertambah dan Riehla hanya bisa memegangi perut dengan salah satu tangan yang tidak mampu membuatnya merasa lebih baik. Berjam-jam ia biarkan perutnya terasa seperti itu bahkan melewatkan makan siang.

Ting

Pintu lift terbuka, menampakkan Ellio da
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status