Share

Bab 21

[Halo mas]

[Ayank jam berapa nyampai stasiun Gubeng?] Suara lirih Jordan terdengar lembut.

[Jam 9 an kayaknya mas. Lagi dirumah atau diluar rumah ini? Kok berani telpon aku! Kan mas baru pulang piket?] Cecarku penasaran.

[Lagi ngajak Dira jalan jalan beli es krim. Makanya bisa telepon ayank. Kangen mas yank. ] Rengeknya lagi. Hmmm kumat.. dasar bayi gede. Sungutku dalam hati.

[Kangen apanya? Palingan juga kangen kepingin cepat besok ya mas?] Kekehku menggoda dengan suara manja.

[Hahahahha salah satunya sih itu yank! Mas sudah gak sabar pingin nerkam kamu.]

[Dasar tirex jantan. Pinter suruh gombal.] Ledekku lagi. Jordan terdengar tertawa ketika aku menyangkal semua gombalannya.

[Yank, vicall ya? Bentar! Kangen mas.!]

Aku pun mengalihkan panggilan menjadi video call.

[Kok ada dalam mobil yank? Mau kemana lagi itu?] Tanyanya heran.

[ Gak ada, aku cuma pengen di dalam mobil. Biar gak ketahuan orang rumah kalau aku lagi teleponan sama suami orang.] Jelasku dengan merapikan anak rambu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status