Share

Part 16. Bunga dan Kupu-kupu

POV Arya Wisesa

Pagi mulai menyapa, saat aku terbangun di bilik bambuku. Gemerincik air sudah terdengar, suara yang telah kurindukan lebih dari tiga purnama ini. Itulah suara Nimas ketika menyiram bunga-bunga di halaman bilikku. Tanpa sadar bibir ini menyunggingkan senyuman, bisa melihatnya pagi ini. Aku bergegas mengintipnya dari balik jendela yang terbuka sedikit.

Nimas Ayu tampak khusyuk menuangkan air sedikit demi sedikit. Sesekali kulihat dia berbicara sendiri, eh, mungkin saja dia sedang menyapa bunga-bunga yang sedang dirawatnya itu. Duh ... betapa bahagianya jika aku menjadi bunga-bunga itu, yang setiap hari disayang olehnya dan diajak bicara.

Bahkan kadang dia melantunkan kidung untuk mereka, bunga-bunga itu. Suaranya merdu, menentramkan hatiku, Hmmm ... betapa bahagia ... Nimas, dirimu telah mengalihkan duniaku.

Aku mendesah panjang, menyadari kebucinanku yang sudah berada di level akut. 

Beginilah rasanya jatuh cinta?

Ternyat

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status