Share

Cuci tangan

Susana yang sebelumnya tenang dan khidmat, tiba-tiba berubah menjadi tegang. Namun, alih-alih merayakan momen pernikahan, pengantin malah terlibat pertengkaran hebat.

"Sudah saya bilang, jangan terburu-buru, sabar sebenar bis gak?" kata Marfin sedikit membentak.

"Sabarlah kamu!" seru Laksmi dengan marah. "Kamu jelas-jelas menyuruhnya menghilangkan jejakmu. tidak ingin bertanggung jawab? Sadarlah, kita melakukannya karena saling suka, bukan karena paksaan!"

"Kamu ini apa-apaan, Marfin? Dan kamu juga sudah tua, bukannya harus mengingatkan suamimu?" suara Oma memotong berdekatan mereka berdua.

"Oma, pernikahan ini aku tidak setuju. Aku belum siap menjadi suami dan ayah," balas Marfin kepada Omanya.

Pernikahan ini terjadi memang atas dasar permintaan dari Leo, bukan keinginan dari hati Marfin.

Oma menjewer kuping Marfin sambil berkata. "Kalau belum siap, ngapain menanam benih terlebih dahulu, ha ... Fin? Setelah enak, baru kau mau mencuci tangan gitu?"

"Nah gitu, Oma. Sifat cucumu yang ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status