Share

Bab 43

Louisa membuka matanya malas ketika dering ponsel membangunkan seluruh mimpi indah yang sedang berputar di bawah alam sadar. Mengumpat pelan manakala tangannya tak kunjung menemukan benda sialan itu. Dia mendecak kesal tidak melihat ponsel di atas laci, melainkan tergeletak tak berdaya di lantai tepat di atas tumpukan pakaiannya. Dia mengernyit, menajamkan penglihatan membaca nama sang ibu menelepon. 

Louisa menguap lebar, mengumpulkan nyawa lalu berpaling ke arah sosok Dean yang seharusnya masih terlelap di sampingnya. Sialan! rutuk Louisa dalam hati. Sepertinya, menghilang menjadi kebiasaan baru Dean selepas percintaan hebat mereka semalam. Namun, Louisa mendapati secarik kertas di atas bantal Dean. Apakah itu semacam surat cinta? batinnya. 

"Ja, Mama, was ist los?" tanya Louisa menekan loud

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status