Share

83. Sean

Pemakaman Sean dihadiri oleh banyak orang, baik dari panti asuhan tempatnya tinggal, teman-temannya, maupun relawan dan staf yang bekerja di sana. Wajah-wajah terlihat suram, terisi dengan kesedihan yang mendalam, dan aura keheningan menyelimuti seluruh acara.

Oliver, dengan berat hati, memimpin prosesi pemakaman itu. Dia memegang guci kecil yang berisi abu Sean dengan penuh kehormatan, matanya terasa berat dan penuh dengan kesedihan yang tak terucapkan. Setiap langkahnya terasa menyakitkan, membawa beban kesedihan yang begitu besar.

Di sampingnya, Bunda Loria tak pernah hentinya menangis sejak hari pertama kepergiannya hingga hari ini. Tangisannya meluluhkan hati siapa pun yang melihatnya, mencerminkan kehilangan yang begitu mendalam dan kekosongan yang ditinggalkan oleh anak asuhnya itu.

"Surga pasti akan menyambutmu dengan tangan terbuka, nak," gumam Oliver, suaranya serak oleh kesedihan. Dia menatap langit, mencari hembusan angin yang bisa membawa pesan dan doa mereka ke tempat ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status