Share

Bab 47

Untuk kesekian kalinya tangan pria tua ini mendaratkan tangannya di pipiku. Terasa panas dan nyeri, aku melihatnya dengan tatapan nanar.

"Makin dewasa kamu semakin gak punya aturan bicara!" Pria tua itu memandangku geram. "Mau jadi apa kamu? Jalang iya? Jangan sampe karena kamu saya jadi malu punya anak murahan!" Rahangnya mengeras memaki aku, anaknya. Entah apa yang merasukinya. Apa yang dia bicarakan? Kenapa menyebutku wanita murahan.

Aku mundur, memilih mengamankan diri. Rasa logam terasa di mulutku, aku yakin gusiku berdarah. Ini bukan pertama kalinya dia memukulku. Dulu sewaktu mama hidup dia juga sering berprilaku kasar.

"Minta maaf sama Siska!"

"Gak!" Jawabku dengan suara bergetar. "Kenapa aku harus minta maaf sama dia? Dia yang udah bikin Mama sakit. Dia yang murahan buka aku!"

"Kurang ajar kamu memang!" Suaranya meninggi dan tangannya menendang kursi kuat, melangkah dengan tatapan brutal.&nbs

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status