Share

Bab 51

Seumur hidup aku belum pernah makan malam dengan mie yang direndam air panas, dan baru kali ini setelah tiga puluh tahunan hidup makan mie tanpa telor. Sungguh luar biasa kemajuan Liam Kavindra ini.

Aku sudah menghubungi Alister untuk menanyakan lowongan pekerjaan.  Sepertinya dia sibuk hingga tidak mengangkat teleponku, tadi saat sidang perceraianku dia juga tidak datang. Mungkin dia ada masalah.

Saat aku berbaring terlentang menatap langit-langit kamar dengan perasaan menyedihkan ini, meratapi nasib pengangguranku ini. Tiba-tiba suara dering ponsel mahalku terdengar. Ya hanya itu barang mahal yang tersisa dengan jam tangan bermerk kebanggaan aku.

Aku bangkit, terduduk di kasur menatap di layar ponsel nama Diva memanggil. Mau dibawa kemana mukaku? Diva yang tahunya aku pria berprestasi, atasannya. Idaman semua wanita  se-Jakarta sekarang pengangguran.

"Angkat gak ya? Angkat gak ya?" Jadi inget k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status