Share

117. Tidak Ada Ampun Untuk Perselingkuhan

“Sedang apa kalian?” Anais bertanya.

Ya, ibu River itu tak sengaja memergoki Adeline dan Frederick.

Wajah Adeline menegang, tapi beruntung ikatan dasi yang melilit tangannya berhasil lepas.

“Mengapa kau di sini, Adeline?” Kening Anais mengerut, heran sebab putri menantu dan keponakannya ada di satu ruang tertutup.

Adeline menelan saliva dengan berat, lalu menjawab, “sa-saya tadi menunggu River, tapi—”

“Istri Sepupu ingin menyapa saya, Bibi.” Frederick tiba-tiba menyambar.

Adeline sontak melebarkan maniknya. Tatapannya menghujam tajam, murka pada lelaki itu.

Namun, alih-alih menanggapi, Anais justru bungkam. Dia sebisa mungkin tidak ingin berhubungan dengan putra Denver karena masa lalunya dulu.

Dia mengalihkan tatapan pada Adeline dan langsung mengernyit.

“Apa yang kau pegang, Adeline?” Sorot mata Anais terpaku pada dasi Frederick yang digenggam sang menantu.

‘Aish, sial! Kenapa aku tidak langsung membuangnya tadi?!’ batin Adeline buncah.

Lidah Adeline terasa kelu, bingung harus men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Stay tune yah kak^⁠‿⁠^
goodnovel comment avatar
Ilmi Mujiburrahman
bikin geregetan tapi penasaran... hihihi segera lanjutannya ya kaak
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
hehe marahin kak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status