Share

68. Tembakan obat bius

"Tidak, kau tetap di sini. Bisa bahaya kalau kau ikut."

"Tapi ..."

"Inara, aku tahu kamu mengkhawatirkan Savrina. Kamu yang sabar ya, aku sedang mengusahakan agar Savrina kembali dalam keadaan baik-baik saja," ucapnya lagi menenangkan sang istri.

Inara mengangguk lemah. Beranjak berdiri dari pangkuan sang suami. Tapi, Harshil kembali menariknya dalam pangkuan.

"Ada apa lagi, Mas?"

"Berikan aku ciumanmu biar aku lebih semangat lagi."

Mata Inara membulat. "Dasar mesum!"

Harshil hanya tertawa kecil. Sebenarnya ia hanya iseng saja, biar tidak terlalu tegang memikirkan masalah yang dia hadapi. Inara melakukan permintaan sang suami. Mencium kedua pipinya dan keningnya bergantian.

"Udah."

"Yang ini belum," pungkas Harshil seraya menunjuk bibirnya.

Walau agak kesal karena merasa dikerjai, Inara tetap melakukannya, mengecup bibir Harshil sekilas. Namun Harshil justru memagut bibir Inara dalam ciuman yang mesra.

Dering ponsel mengagetkan mereka. Sejenak, pandangan mereka saling bertaut. Semb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status