Share

Beken 45

*Happy Reading*

Setelah dokter menyelesaikan pemeriksaannya. Papa kembali masuk bersama istrinya. Namun, kali ini tanpa Pak Vino. Entahlah, mungkin pria itu sedang ada urusan, atau sudah diusir oleh papa. Aku tidak tahu.

"Bagaimana perasaan kamu? Lebih baik?"

Papa duduk di dekat tempat tidurku. Sementara istrinya seperti memberi waktu untuk kami berdua untuk bicara, dengan mengambil duduk di sofa yang tak jauh dari pintu.

Papa menggenggam tanganku erat dan mengusap kepalaku dengan lembut. Binar matanya memancarkan kasih sayang yang sama seperti dulu. Membuat kerinduanku semakin menjadi.

Aku ingin mengangguk sebagai jawaban. Namun, terkendala oleh penyangga leher yang masih harus aku kenakan. Rasanya benar-benar tidak nyaman.

"Meski masih ngilu, tapi lebih baik dari pas awal siuman."

Papa tersenyum lega mendengarkan. Kembali mengusap kepalaku dengan sayang.

"Kalau butuh apa-apa. Jangan sungkan untuk panggil papa atau Bunda, ya?"

Dari dulu, Papa memang selalu membiasakan aku menyebut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Rafita zaini
dan sbg reader yg baik, aku menunggu dg sabar boom update nya Amih ............
goodnovel comment avatar
Putri Wulandari
semangat kk
goodnovel comment avatar
Amih Lilis
auto sembuh dan boom update
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status