Share

Beken 99

*Happy Reading*

"Gimana, Nur? Kamu mau kan nikah sama Aaron secepatnya?" Papa bertanya kembali saat aku masih belum memberikan jawaban.

Nikah sama Aaron, ya?

Mau aja sih aku mah. Kelihatannya Aaron cowok baik, kok. Mapan dan humoris. Mukanya juga lumayan gak bikin malu buat dibawa ke kondangan. Akan tetapi ....

"Pa, bukannya Nur gak mau. Tapi ... Papa tahu kan gimana hubungan kami."

Setelah mendesah panjang. Aku mulai mengungkapkan uneg-unegku. Soalnya, meski Aaron memang calon yang lumayan sayang untuk dilewatkan. Tetapi saja, aku masih punya ganjalan terhadapnya. Dan ... pernikahan itu bukan hal main-main. Aku harus benar-benar memikirkannya sebelum mengambil keputusan.

"Aku sama Aaron tuh baru kenal, Pa. Itu pun cuma dua hari. Abis itu, dia langsung ngilang gitu aja. Selama tiga bulan ini. Jangankan telepon, chat aja gak ada. Terakhir teleponan pas di rumah sakit. Dia bilang mau ke London lusanya. Kirain, dia bakal pamit atau apa gitu. Ternyata blas aja gak ada kabar lagi setela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Dian Rahmat
Amih... klw dikasih es sekoteng tambah anteng gak ?...
goodnovel comment avatar
Rara Ararya
kyknya Amih ada dendam mmbara ma NurDev mknya di anak tirikan......
goodnovel comment avatar
Erika Zulfa
nah gini dong mih kan enak dibuat seneng nurdevnya kesian banget nurdev dong mih kalo dibuat bonyok mulu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status