Share

Bab 62

Yunita jelas tidak mau menjadi pengganggu sendirian. Dia harus membawa Irfan juga.

Saat mendengar ini, mulut Dimas berkedut.

Setelah beberapa saat, sekelompok orang itu berjalan ke pasar. Tepat ketika Yunita ingin menarik Amel masuk, tiba-tiba Dimas meraih kerah baju Yunita dan langsung menarik wanita itu ke sampingnya.

Amel menghentikan langkahnya. Dia menatap Yunita yang tiba-tiba berhenti dengan bingung.

Dimas menatap Amel sambil tersenyum, lalu berkata dengan menggertakkan giginya, "Aku dan sepupuku akan pergi membeli camilan. Dia suka makan camilan."

"Aku nggak suka!"

Yunita segera membantah. Pengalaman selama bertahun-tahun memberi tahu Yunita bahwa mengikuti kakak iparnya adalah keputusan yang paling benar.

"Benarkah, desainer hebat Yunita?"

Tiba-tiba, Yunita merasa bulu kuduk di punggungnya meremang.

Yunita menggelengkan kepala dengan ekspresi putus asa sambil berkata, "Kak Ipar, aku bercanda. Kamu masuklah dulu, aku akan pergi bersama Kak Dimas untuk membeli camilan."

Setelah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status