Terjerat Pesona Anak Mafia
Chapter 49
Karin sudah menundukkan tiga orang dengan pelurunya. Meninggalkan seorang lagi yang kini sedang mengacungkan samurai panjang di depannya.
Siapa dia? Karin merasa mengenalnya, dia sampai memicingkan mata, karena gestur pria ini sangat mirip dengan pria yang ditemuinya semalam, Yamaguchi. Tapi apa mungkin?
Karin lalu melirik pada Aron, mungkin pria itu harus menjalani perawatan rumah sakit lagi, ada luka tebasan di tangannya dan itu pasti sakit sekali.
Dan, jangan tanya tentang keadaan Leo, karena lelaki itu sekarang dalam posisi mati segan hidup tak mau. Dia terkulai lemas di tanah dengan sekucur tubuh penuh sayatan, ditambah lagi bekas luka tembak yang terus mengalirkan darah. Mengerikan.
“Hmm, akhirnya aku benar-benar melihatmu,” suara itu langsung menyadarkan Karin. Pria di depannya buka suara.
“Kehormatan bagiku, Tuan Yamaguchi?”
Terjerat Pesona Anak MafiaChapter 1Hyuga melangkahkan kakinya menuju taman bunga yang mengelilingi sebuah pondokan kecil, mata pria 27 tahun itu terus mengamati sosok gadis yang tampak asik dengan bibit-bibit bunga yang akan disemainya.Tangan gadis itu penuh dengan tanah, dia terlihat asik tanpa merasa jijik atau pun risih sama sekali bahkan saat benda liat itu mengotori kaos putih yang dikenakannya. Rambut hitamnya diikat ke belakang hingga menampakan leher jenjangnya.Hyuga menghentikan langkahnya tapi masih lanjut memperhatikan Karin, keduanya belum saling akrab namun sudah melakukan akad nikah. Ada perjanjian tak masuk akal yang membuat kehidupan mereka saling terikat.“Ehem … “ kode itu berhasil mengalihkan perhatian Karin hingga menoleh kearahnya yang berdiri tak jauh dari tempat gadis itu berpijak. Raut wajah terkejut si gadis tampak lekat namun segera ditutupi dengan senyuman manis yang
Terjerat Pesona Anak MafiaChapter 2“Kamu bercanda, paling gak motor kek, pake ginian di jalan banyak tajakannya, bisa gempor kita.”“Yaelah bawel amat sih kamu kak, kalo ada tanjakan kan tinggal dorong saja sepedanya repot amat,” balas Karin kesal karena dari tadi Hyuga terus mengomel, pagi ini mood mereka memang tampak berantakan, apalagi Hyuga. Dia tak habis pikir dengan insiden tadi malam, ditambah Karin yang memanggilnya kakak, membuatnya terbebani.Hyuga terus menggerutu sepanjang jalan, tapi tak dapat dipungkiri ada kalanya senyumnya mengembang ketika melihat hamparan bukit dan pepohonan rindang yang tertiup angin ditambah lagi penduduk sekitar yang ramah membuat hatinya terasa hangat, “Masih ada ya yang seperti ini,” gumamnya dalam hati.“Kamu terkenal juga ya Karin,” ucap Hyu ketika para penduduk yang berpapasan selalu menyapa Karin dengan ramah.“Hoh
Terjerat Pesona Anak MafiaChapter 3Suara hujan pagi ini, tak bisa mengalihkan kecanggungan antara Karin dan Hyuga, meja makan kosong itu menjadi saksi bisu bahwa mereka kini tengah mengintimidasi pikiran masing-masing untuk tidak menyoalkan apa yang terjadi tadi malam.Memangnya apa yang terjadi ? TIDAK, tak terjadi apa-apa, Hyuga hanya mengendong Karin sampai ke tempat tidur dan mereka tidur dengan pembatas guling seperti malam sebelumnya. Hanya saja saat lewat tengah malam dimana ayam jantan pun belum berkokok, tiba-tiba lampu mati, suara petir menggelegar, membuat keduanya tersadar dari tidur.“Kyaaa … gelap, kak … kak Hyuga, kakak dimana ?”Karin meraba-raba tempat tidur, karena tak mendapat jawaban dari Hyu, gadis itu jadi panik dan akhirnya terjatuh di atas tubuh Hyuga yang entah kenapa sengaja tak bersuara.“Akh,” terdengar leguhan Hyu ketika
Terjerat Pesona Anak MafiaChapter 4Karin terdiam melihat Juardi, preman pasar yang biasa mengganggunya tergeletak di bangsal dengan kaki berdarah, wajah kasarnya meringis, kadang ia memegang betisnya yang mungkin terasa kebas.“Kenapa sampai kena tembak bang ?” tanya Karin sambil meletakan tas lalu mengeluarkan peralatan seperti kapas, gunting dan pisau, ia pun meminta yang ada di sana untuk menyiapkan air panas.“Dia menyelundupkan senjata dan obat dari perbatasan,” kata Roy Don, pria berbaju loreng yang gesit membantu Karin. Selain dokter Dio yang bertanggung jawab di camp ini, Roy Don juga jago dalam urusan mengobati hanya saja dia tak semahir Karin dalam memainkan jarum dan pisau.“Sudah ganti profesi jadi penjahat sekarang kamu bang ?” ucap Karin dengan senyum mengejek dan dibalas tatapan tajam dari Juardi“Jangan banyak omong kamu, cepetan kelua
Terjerat Pesona Anak MafiaChapter 5Malam mulai melarut, Garda tampak sedang menikmati suasana desa yang cukup hening, ia membawa mobil menelusuri jalan perkampungan yang didominasi dengan pemandangan hutan dan sawah.Ini sudah lewat beberapa hari setelah pertemuannya dengan Karin, ia masih mengingat dengan jelas bagaimana gadis itu menyentaknya dengan kalimat pedas nan menusuk bahkan menginjak kakinya dengan keras.“Ckiiiit,” suara klakson dan rem beradu ditengah malam, untung Garda masih bisa mengontrol kendaraannya, ia terkejut karena hampir saja ia menabrak seseorang. Mata sang komandan melotot ketika melihat siapa yang hampir ditabraknya, seorang wanita yang wajahnya basah dengan napas tersengal-sengal.“Baru saja dipikirin eh orangnya nongol,” batin Garda, pria itu turun dengan cepat dari mobil bahkan membanting dengan kuat pintu mobilnya.&ldq
Terjerat Pesona Anak MafiaChapter 6Garda melangkahkan kakinya dengan gontai masuk ke camp, semalaman ia tak bisa tidur, mungkin karena tak terbiasa dengan tempatnya atau masih tak habis pikir bagaimana seorang perempuan bisa dengan tenang meletakan “sesuatu” di dapurnya dan baunya sangat menyengat.Mereka menguburkannya subuh tadi dan Garda langsung kembali untuk mencari dokter Dio sesuai dengan anjuran gadis aneh itu. ”Salah, bukan gadis karena perempuan itu telah bersuami,” gumam Garda sendiri.“Wah mimpi apa semalam sampai pagi-pagi begini komandan datang kemari ?” ujar dokter Dio yang masih menggunakan pakaian biasa. Pria itu membuka pintu kamarnya dan mempersilahkan Garda masuk. Dio pun sempat melirik sekilas pada luka di wajah dan tangan Garda.“Aku mau periksa ini,” ujar Garda sambil menunjukan luka di tangan dan kakinya,“Heem, digigit anjing ya, anjing-anjing di s
Terjerat Pesona Anak MafiaChapter 7Garda POVAku melihat tangannya bergetar setelah menatap tanda di tubuh pria itu, apa dia tahu arti dari tanda itu, bisa jadi dugaanku benar kalau itu bukan sekedar tato biasa.“Mau pulang sekarang ?” bisikku padanya dan ia segera mengangguk, wajahnya tampak sedikit suram, tapi sebelum kami benar-benar beranjak dari sana, ia sempat memberikan ramuan obatan pada ibu tua disana.”Ini untuk mengurangi rasa sakit dan demamnya, baiknya dibawa ke dokter saja.” Setidaknya itu yang kudengar dan setelah itu Karin menutupi wajahnya dengan tisu,disepanjang jalan pun ia hanya diam, memang biasanya diam juga tapi ini hampir tak terdengar suaranya.“Kamu kenapa, sakit ?”Lagi-lagi hanya gelengan yang kudapat, entah apa yang ada di otaku sehingga aku meraih tangannya, maksudnya mau men
Terjerat Pesona Anak MafiaChapter 8Karin dan Garda saling pandang ketika senjata laras panjang itu mengarah pada mereka, Karin berjalan pelan mengambil posisi di belakang Garda sambil mengangkat kedua tangannya.“Apa secepat ini mereka menemukanku. TIDAK, aku tidak boleh lemah, ini tidak akan berakhir begitu saja, ayo bertahan Karin.” Gadis itu mencoba menyemangati dirinya walau tubuhnya terus bergetar hebat. Ia sudah menduga keputusannya ini beresiko maka dari itu ia sudah menghubungi Agatha untuk menjemputnya besok, tapi nyatanya orang-orang itu bergerak lebih dulu.Garda melemparkan senapannya ke arah pria berpakaian serba hitam itu,otaknya terus berpikir bagaimana bisa lolos dari empat orang bersenjata ini.“Apa mau kalian ?” tanya Garda masih dengan pandangan menelisik.“Gadis itu, serahkan dia pada kami.““Dia hanya gadis biasa, untuk apa