Share

Papi Menangis?

Serena meletakkan kopi yang di kemas ke dalam botol di atas meja, setelah mereka baru saja melihat Ranu di kamar.

Serena duduk, wajahnya menyiratkan suatu penyesalan. Jujur sampai saat ini dia tidak menyangka Aldi tidak menuntut apapun darinya, pria itu tidak menyalahkan dirinya atau bisa saja belum hingga menyebabkan hatinya menduga-duga.

"Bagaimana dengan lukamu?" Aldi memperhatikan tangan Serena yang sudah tidak di perban lagi.

"Lebih baik, tinggal menghilangkan bekas saja, mungkin nanti setelah di Jakarta aku akan ke dokter kulit," katanya seraya menyentuh bekasnya. Ekspresinya berbeda, mereka lebih mirip orang yang baru kenal dari pada sepasang suami istri.

Helaan lembut dari hidung Serena mengalihkan tatapan Aldi, "Kau ingin mengatakan sesuatu?" Dari raut wajah wanita cantiknya itu ia bisa menebak.

"Sebenarnya, aku yang bersalah, aku sengaja menyembunyikan kebenaran tentang Ranu selama ini," ucap Serena kemudian. Tak ada ekspresi terkejut dari Aldi, dia diam dan menyima
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status