Tawanan CM Psikopat Bab:35Malam harinya, seorang suster yang diperintahkan Arthur untuk menjaganya terkejut ketika melihat pergerakan dari livy,dia bergegas menghampirinya."Nona?" Ujar suster tersebut yang langsung menghampirinya begitu melihat pergerakan livy yang mulai sadarkan diri."Syukurlah,anda sudah siuman nona," ujarnya."Aku dimana?" Tanyanya merasakan pusing dikepalanya."Anda di rumah sakit,Nona. Tuan Arthur yang membawa anda kemari," jelasnya pelan."Akhh…" Livy memegang kepalanya ketika berusaha untuk bersandar di kepala brankar."Mari saya bantu,Nona. Anda jangan terlalu banyak bergerak karena kondisi anda masih lemah..""BAYIKU!" Teriak livy secara refleks."Bagaimana dengan bayiku? Dia baik-baik saja kan?" Tanyanya histeris mengusap-usap perutnya sendiri."Nona tenanglah. Janin anda baik-baik saja. Dokter sudah memeriksanya," suster itu mencoba menenangkan livy sembari membantunya untuk bersandar.Tidak ada seorang ibu yang akan tega untuk mencelakai buah hatinya se
Tawanan CM Psikopat Bab:36Seringan menakutkan dengan sorot mata yang sangat tajam. Arthur duduk di kursi yang di depannya terdapat Nicholas,Maria dan Andrea tiga orang yang selama ini selalu menyiksa dan mempergunakan livy sebagai alat mesin uang."Ke-kenapa kau menyukaiku? Apa salah kami padamu?" Ujar Nicholas.Arthur menyeringai, menaikan ujung sepatunya ke wajah Nicholas." Kau masih tidak merasa bersalah dengan perbuatan mu kepada putri mu sendiri?" Desis Arthur sehingga membuat Nicholas tersentak begitu juga dengan Maria dan Andrea."Jadi,anak sialan itu yang menyuruhmu untuk menculik kami?" Nicholas terlihat marah karena berpikir ini semua ulah livy.Bugh..Bugh..Bugh.."Argh!Arthur melayangkan pukulan di wajah Nicholas ketika dia mendengar kata anak sialan, membuat darahnya seketika mendidih.Grek!"Argh!Nicholas memekik kesaksian ketika kaki Arthur menginjak tangannya yang sudah terluka akibat cambukan dari Bryan."Tuan, hentikan! Lepaskan suamiku!" Teriak Maria memohon."C
Tawanan CM Psikopat Bab:37Virgo ditempatkan di ruang bawah tanah, bersebelahan dengan penjara Nicholas. Virgo meneguk ludahnya ketika melihat tatapan tajam dari pria yang tidak dikenalnya."Siapa kau?" Tanyanya.Dengan langkah tegas, Arthur mendekatinya seketika aura ruangan itu menjadi dingin. Apalagi wajah Arthur seperti sosok iblis namun berwajah tampan."Jika kau masih ingin hidup, jauhi gadisku!" Tegas Arthur."Gadismu? Siapa gadis yang kau maksud?" Tanya Virgo tak mengerti."Livy adalah milikku dan sebentar lagi aku akan menikahinya, karena dia telah mengandung darah daging ku!" Tukas Arthur.Deg!Virgo tercengang, wajahnya seketika berubah terdapat kekecewaan yang begitu besar kepada livy. Pantas saja livy selama ini tak pernah memberikan kabar dan menjauh darinya seperti tertelan bumi, rupa-rupanya livy sudah mendapatkan pria yang lebih sempurna darinya. Karena Virgo yakin pria di depannya itu bukanlah pria sembarangan. Virgo tersenyum getir,dia menjatuhkan tubuhnya karena t
Tawanan CM Psikopat Bab:38Tatapan Arthur terlihat redup, seruan nafasnya juga sudah mulai berat. Matanya menatap lekat bibir livy dengan sesekali meneguk ludahnya. Ibu jarinya terangkat dan membelai lembut bibir livy,lalu kemudian dia mendekatkan bibirnya hendak mendarat di bibir livy.Tok..tok..tok..Namun suara ketukan dari luar membuatnya menghentikan aksinya dan Arthur terlihat merutuki kebodohannya sendiri karena di saat livy dalam keadaan tidak sehat,dia malah menginginkannya berada dalam Kungkungan nya.Cek lek..Dokter Erwin masuk ke dalam ruangan, seketika Arthur langsung menjauh dari livy. Namun sebelum itu dia sempat mengacak rambut gadis itu lalu menyuruhnya untuk tidur."Kita berbicara di luar saja," ajak Arthur kepada dokter Erwin karena tidak ingin livy mendengar pembicaraan mereka mengenai penyakitnya.Setelah menyuruh anak buahnya untuk menjaga di depan ruang rawat. Mereka berdua pun meninggalkan tempat itu.Arthur berjalan di sepanjang rumah sakit dengan tampang yan
Tawanan CM Psikopat Bab:39Pintu utama mansion terbuka lebar dengan para pelayan dan pengawal sudah menunduk hormat pada sang majikan. Arthur tiba di mansion bersama dengan livy yang memang sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah.Arthur mendorong kursi roda yang diduduki oleh livy, melihat kondisi gadis itu yang masih lemah membuat Arthur melarang livy untuk berjalan sendiri. Bryan dan Archie dapat melihat sikap Arthur yang sangat perhatian kepada gadis itu. Bryan tersenyum simpul melihat Arthur yang sudah menyukai gadis itu. Tapi berbeda dengan Archie yang menatap livy penuh kebencian, tangannya mengepal kuat seraya dadanya yang memburu. Menghentakkan kakinya, Archie segera pergi dari sana. Bryan menatap Archie dengan kerutan di keningnya." Ada apa dengannya?" Gumam Bryan."Selamat datang kembali,Nona.." para pelayan menampilkan senyuman senang saat livy baik-baik saja. Tapi setelah itu semua orang yang berada di sana diperintahkan Arthur untuk kembali pada pekerjaan masing-masin
Tawanan CM Psikopat Bab:40Dengan kecepatan di atas rata-rata, tidak membutuhkan waktu lama baginya sampai di ujung desa terpencil yang terletak markasnya– markas yang cukup besar karena pusat organisasinya.Arthur langsung bergerak. Merakit senjatanya, kemudian keluar dari mobil di susul oleh Bryan dan Archie. Di saat bersamaan semua anak buahnya datang sampai ke markas yang terlihat sangat kacau itu."Apakah anak buah kita di sana banyak yang selamat?" Tanya Arthur kepada salah satu anak buahnya yang ditempatkan di markas tersebut, berhasil kabur dan menemui Arthur."Kita di serang dari segala arah, Tuan. Dan mereka berhasil membobol data organisasi," lapor anak buahnya sembari mengatur nafasnya dengan luka tembak di lengannya."Bangsat!!" Amuk Arthur."Bawa dia dan obati lukanya!" Perintah Arthur kepada salah satu anak buahnya yang lain."Baik tuan..""Sepertinya tua bangka Stewart sudah mengetahui kitalah yang selama ini berurusan dengannya," ujar Arthur, yang dibalas anggukan dar
Tawanan CM Psikopat Bab:41Archie dibawa ke mansion dengan keadaan penuh luka. Arthur bergegas menghubungi dokter Erwin untuk segera mengobati Archie."Bagaimana keadaannya?" Tanya Arthur."Untunglah dia tidak mengalami luka serius, hanya terkena abu ledakan saja. Tapi kakinya terluka diakibatkan sebuah besi merobek pergelangan kakinya,tapi aku sudah menjahit dan mengobatinya." Ujar Dokter Erwin.Arthur dan Bryan menghela nafas lega. Lalu kemudian menghampiri Archie yang masih dalam efek obat bius. Terlihat kekhawatiran di wajah Arthur, karena selama ini sahabat masa kecilnya itu tidak pernah terluka. Tetapi lihatlah saat ini dia berhasil membuat Arthur takut kehilangannya.Arthur memang sudah menganggap Archie seperti adiknya sendiri,berbeda dengan Archie yang menyimpan perasaan kepada Arthur sedari kecil."Bryan,kau jaga dia. Aku ingin melihat keadaan livy," ujarnya lalu pergi keluar menuju kamar pribadinya.Cek lek..Arthur masuk ke dalam kamar dengan tubuhnya yang dipenuhi oleh da
Tawanan CM Psikopat Bab:42Andera tidak mengerti dengan ucapan Arthur,matanya menatap nanar kepada Arthur." Apa maksudmu, Arthur?""Cih! Aku hanya memanfaatkanmu sebagai alat balas dendam ku kepada ayahmu yang telah membunuh kedua orang tuaku!" Desis Arthur dengan semakin menarik rambut Andera."Akhh!sst! Sakit!" Seru Andera dengan rasa sakit yang teramat sakit pada kulit kepalanya yang ditarik begitu kuat.Ketika melihat rintihan kesakitan dari Andera itu membuat Arthur senang dengan setiap jeritan kesakitan nya. Dan Arthur malah semakin kuat menarik rambutnya, bahkan sepertinya kulit kepala Andera terasa lepas dari tempurung kepalanya."Akh!... Arthur aku mohon lepaskan aku! Aku mencintaimu…" Andera terisak tangis dengan rintihan kesakitan akibat tarikan Arthur pada rambutnya. Bahkan saking sakitnya dia merasa telinganya berdengung.Namun, sebuah tamparan kembali menghiasi pipinya, membuat sudut bibirnya langsung terluka dan kepalanya seketika pusing."Maaf? Bagaimana aku akan memaa