Share

Bab 20

"Ada apa, Hara?" tanya Ardhan mencoba bersikap biasa saja. Jujur, sebenarnya ia juga bingung harus bersikap seperti apa. 

"Em, anu." Hara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia tak dapat berpikir jernih sekarang. 

"Anu apa, Hara? Kalau bicara yang jelas, saya tidak mengerti."

Alih-alih mendapatkan jawaban, Ardhan justru mendapat sebuah suara yang menggelitik. Ia tak tahan untuk tidak tertawa. Hara sampai dibuat malu kerenanya.

"Jadi tadi kamu tidur belum makan?" tanya Ardhan dengan menahan tawanya. Sebab Hara terlihat sangat malu di matanya. 

Sementara Hara, hanya menunduk, melihat ujung kakinya. Ia merutuki dirinya. 'Kenapa malah jadi gini, astaga. Malu banget.'

Sadar Hara yang malu, Ardhan mengambil inisiatif . "Tunggu saya di meja makan. Saya akan memakai pakaian dan akan segera menyusul," ujar Ardhan membuat Hara mendongakkan kepalanya. 

Saat melihat Ardhan, Hara kembali terhipnotis dengan apa yang se

Ria Purnama

Maaf baru update . Terima kasih yang sudah mau terus membaca. Berikan saya senang dengan memberikan vote dan komentar. Terimakasih ☺

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status