Share

Bab 21

Melihat Ardhan membalut lukanya yang tidak seberapa entah mengapa hatinya tetap menghangat. Padahal, dulu saat ia terjatuh Ardhan akan melakukan hal yang sama, tetapi, mengapa sekarang rasanya berbeda? 

"Hara?" ujar Ardhan membuat Hara tersadar dari lamunannya. 

Ardhan membereskan kotak P3K itu. "Kamu memikirkan apa? Kenapa melamun, hem?" tanya Ardhan lembut. 

Hara menggeleng dan tersenyum tipis. Ia enggan bersuara karena masih memikirkan perasaan apa yang baru saja ia rasakan. Karena menurutnya itu begitu asing dan baru ia rasa. 

"Karena baru makan tidak baik jika langsung tidur. Kamu mau menonton TV? Atau mau menonton film?" tawar Ardhan di tengah kebisuan Hara. 

Hara masih diam saja. Ardhan berpikiran mungkin Hara syok karena kejadian di kamarnya tadi. "Ya sudah, saya tinggal, ya?"

Hara memegang tangan Ardhan saat hendak menjauh darinya. Ia menggeleng sebagai tanda tak mau ditinggalkan. 

'Tadi d

Ria Purnama

Terima kasih dan maaf untuk keterlambatan memperbarui bab nya. Semoga bisa memberikan dukungan dengan vote dan meramaikan kolom komentar.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status