Chaoyang belum meletakkan tasnya dan sudah berkata dengan bersemangat, "Mama tahu tidak? Jiang Xi belajar sendiri tapi nilainya lebih tinggi dari kami."
He Chunhua bertanya dengan penasaran, "Berapa nilainya?"
Chaoyang mengacungkan satu jari, "Peringkat pertama, peringkat pertama di seluruh kabupaten. Aku bisa mengerti tidak hanya matematikanya mendapat nilai sempurna, tapi dia juga mendapatkan seratus di bahasa Rusia. Bahasa Rusianya lebih baik sebelas poin dariku, nilainya yang terbaik di kelas kami."
He Chunhua sangat jeli menangkap inti pembicaraan, "Maksudmu, kamu mendapat 89 poin?"
Menyebutkan nilainya, dia kembali merasa tertekan.
"Kali ini aku tidak mendapat nilai baik, hanya mendapat peringkat kedua, selisih lebih dari lima puluh poin dari Jiang Xi. Belum pernah merasa sefrustrasi ini."
He Chunhua tentu saja tahu kemampuan Jiang Xi, hanya saja dia merasa aneh mengapa Jiang Xi tidak menyembunyikannya. Melihat putranya yang murung, di
"Tentu saja, belajar yang rajin, di masa depan kamu akan mendapatkan lebih banyak dari ini," kata Jiang Xi sambil memotivasinya. Yuanbao juga mengikuti ujian tengah semester kali ini, tetapi hasilnya tidak terlalu memuaskan. Dia adalah siswa pindahan, tidak masuk sepuluh besar, paling hanya bisa dikategorikan sebagai siswa yang ada di tengah-tengah. Awalnya dia merasa dirinya bodoh, tetapi dengan contoh dari kakaknya, dia mendapatkan motivasi untuk belajar lebih giat lagi. Jiang Xi juga berharap mereka semua menjadi lebih baik. Namun, sebelum menjadi lebih baik, mereka harus mengisi perut terlebih dahulu. Bubur yang bisa dimakan hanya sedikit, bagian bawahnya sudah hangus. Anak-anak sudah lapar sejak tadi dan masing-masing sudah makan semangkuk kecil. Jiang Xi memberikan sisa bubur itu kepada babi, lalu memasak nasi lagi. Dari keranjang punggung, dia mengeluarkan beberapa telur, serta timun dan tomat,
Mulut wanita itu seperti disumbat sesuatu, mengeluarkan suara "uh uh". Jiang Xi merasa sangat malu. Tidak tahu siapa pasangan liar yang sedang berduaan di alam liar ini, tidak bisakah mereka menunggu lebih lama untuk berbuat mesum! Dengan prinsip "jika dia tidak malu, maka orang lain yang akan merasa malu", Jiang Xi berpura-pura tidak mengerti apa-apa dan berkata dengan suara yang hanya bisa didengar oleh dua orang, "Apakah mungkin ada yang dalam bahaya, harus kita tolong?" Ye Chenfei merasa lebih malu lagi. Tidak tahu bagaimana menjelaskan perilaku semacam ini, dia berkata dengan terpaksa, "Ayo kita cepat pergi dari sini, tempat ini tidak aman." "Oke!" Jiang Xi juga tidak bersikeras. Mereka mempercepat langkah. Jalan memang tidak rata, Jiang Xi tidak sengaja keseleo kakinya. Meskipun sangat hati-hati, suara kesakitan yang pelan tetap mengejutkan pasangan liar di semak-semak itu, dua bayangan dengan pakaian yang
Dalam novel, bibi besar tidak pernah terlibat skandal. Meskipun kadang-kadang pelit dan agak ketus terhadap Jiang Zhaodi, itu tidak sampai menjadi masalah. Jika tidak, paman besar akan sangat malu, dianggap sebagai suami yang dicurangi. Namun, bibi besar saat ini tampak penuh pikiran, agak menarik. Lalu ada istri kepala cabang ketiga, ekspresinya seperti orang sembelit, juga membuat orang sulit mengerti. Dia sesekali melirik janda Ma, seperti ada dendam di antara mereka. Tidak, seharusnya dia sesekali melirik semua wanita yang sedikit terkenal karena penampilan di tempat itu. Janda Ma juga akan melirik balik ketika melihatnya, tetapi tidak bisa menyembunyikan rasa tidak nyamannya. Saat Jiang Xi sedang melamun, Qiqiao dari Tim Sebelas menepuknya. "Apa yang kau pikirkan, Xiao Xi, melihatmu melamun terus." Qiqiao adalah teman baru yang dia kenal saat memanen gandum bersama tim. Jiang Xi berbalik d
"Kakak, Kakak...." "Kakak, cepat bangun." "Kakak, Ibu sudah meninggalkan kita, kakak juga mau meninggalkan kita...huhuhu...." "Kakak, huhuhu...." Jiang Xi digoyang-goyangkan sampai kepala sakit, dengan berat membuka mata. Empat orang anak kecil dengan tinggi yang berbeda, tubuh kotor serta wajah yang penuh dengan air mata dan ingus, menangis sejadi-jadinya. Dia kaget, dengan otomatis mengeserkan tubuhnya dan tidak sengaja memegang sesuatu yang dingin dan kering, langsung membuatnya terduduk. Kenapa di sini ada jenazah? Sebuah tangan hitam memegangnya, dengan menangis tersedu-sedu berkata: "Kakak....untung kakak masih hidup....huhuhu..." Jiang Xi lansung menarik kembali tangannya. Baru menyadari tangannya tidak seperti tangannya, baju juga bukan bajunya. Langung memegang wajah yang kurus kering, jelas bukan wajahnya. Tatapan mata melihat ke sekujur tubuh. Baju yang sudah tidak terlihat warna aslinya, membuat suasana hati menjadi buruk. Membuat sekujur tubuhnya merinding.
Bibi ketiga karena Ibu Jiang Zhaodi meninggal sudah merasa bersalah, lalu mendengar perkataan yang mengangkatnya, jadi tidak enak menyalahkan Jiang Zhaodi di depan orang banyak. Dia pura-pura menghapus air matanya, "Kamu ngomong apa, ini kakak ipar saya. Saya berlutut di sini wajar, cepat kalian juga berlutut dan memberikan hormat." Jiang Xi dan empat anak lainnya berlutut satu baris. Empat anak tidak mengerti mengapa harus memberi hormat, tetapi tahu ini adalah perpisahan mereka dengan Ibu. Adik kedua Yuanbao memberi sujud sampai jidatnya merah. Adik ketiga Mibao menempelkan satu wajahnya ke tanah sehingga wajahnya penuh dengan tanah. Adik keempat Maimiao dengan tubuh lemas dan wajah yang pucat. Xiaoshitou yang terus memberikan hormat tanpa henti, ditahan oleh Jiang Xi. Jiang Xi lalu mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang membantu, merekapun mulai meninggalkan tempat. Pacar bibi mengulur waktu agar untuk pergi, dengan sengaja mengatakan, "Kita harus kembali melanjutkan
Setelah nenek mendengar permintaan bertambah sedikit, langsung menyetujuinya. Selanjutnya, Jiang Xi diskusi dengan nenek langkah selanjutnya, baru kembali ke gerbang desa. Bibi ketiga melihat dia tidak membawa orang untuk membantu, langsung bertanya: "Tidak menemukan orang untuk membantu?" Jiang Xi menjawab sambil mengigit bibir bawahnya, "Ada yang mau membantu, tapi mereka melihat saya anak kecil, tidak ada yang percaya." Bibi ketiga mengerutkan kening, "Lalu bagaimana?" Jiang Xi berpikir sebentar dan berkata: "Bagaimana kalau bibi pergi bersama saya. Jika ada bibi, mereka akan percaya. Yuanbao mereka pasti sudah lapar juga, beberapa hari tidak makan. Saya lihat keluarga itu baru selesai masak, bakpaonya lebih besar dari tinju paman, kita pergi minta beberapa." Bibi ketiga melihat pacarnya, lalu pacarnya menganggukan kepala. Yuanbao mengedip mata dan bertanya: "Kakak, benar ada makanan?" Jiang Xi menganggukan kepala, "Iya, keluarga itu membuat 1 panci besar! "Kalau begitu, b
Sebenarnya Jiang Zhaodi sekolah sampai tingkat SMP.Pada masa itu, bisa sekolah sampai tingkat SMP sangat tidak gampang.Yuanbao baru berusia 8 tahun, baru sampai pada usia untuk masuk sekolah, namun sudah harus berpindah rumah.Adik-adik lain yang baru berusia 5 tahun, baru belajar untuk mengurusi diri sendiri, tentunya belum bersekolah juga.Dia bercerita dengan penuh perasaan, empat adik juga mendengar dengan semangat, tanpa disadari semuanya tertidur lelap. Tertidur beralaskan tanah dan berselimutkan langit.Saat itu sudah masuk ke akhir musim semi, namun angin yang berhembus masih terasa dingin. Jiang Xi meraba-raba ke dalam tas bawaan, yang ditemukan hanya sebuah baju saja. Tidak tahu punya siapa dan bentuknya seperti apa, tanpa berpikir panjang, dia langsung menyelimuti adik-adik yang kedinginan.Dia sendiri sangat lelah dan mengantuk. Sambil memeluk adik-adiknya, diapun tertidur.Keesokan harinya, dia terbangun karena kedinginan. Di hutan belantara, penuh dengan rumput liar. D
Perkebunan dan perternakan nenek menggunakan teknologi paling cangih.Memiliki tanah seluas 100 hektar lebih, 20 hektar untuk menanam gandum, 15 hektar untuk menanam buah-buahan, 20 hektar untuk menanam sayur-sayuran, 15 hektar untuk menanam kedelai, 15 hektar untuk menanam rapa, 15 hektar untuk menanam kacang tanah, semua menggunakan teknologi cangih dalam menanam dan memanen.Selain itu masih ada 15 hektar untuk perternakan ikan dengan kolam alami, penuh dengan tanaman air. Ikan, udang dan kepiting semua ada, siap untuk dipanen.Di samping kolam ikan memelihara bebek, terlihat banyak telur bebek berserakan.Di dalam perternakan terdapat 1000 ekor kambing, 1000 ekor sapi, 2000 ekor babi, 5000 ekor ayam potong, 6000 ekor ayam telur, 1000 kotak lebah madu, semua dipelihara oleh mesin otomatis.Daging kambing, daging sapi, daging babi, daging ayam, telur ayam, minyak sayur, minyak kacang, madu, semuanya dijual secara segar.Juga terdapat sumur 200 meter, air sumur yang segar dan mempuny