Share

Tiga Ksatria Pelindung Agnia

“Ngomongin apa kau sama Agnia?” Bang Ucok menyantap bubur ayam yang dibelikan Badi untuk Narendra.

Setelah mereka menghabiskan hobakju buatannya dan mengobrol santai selama beberapa waktu, Agnia memutuskan untuk kembali ke kontrakan petaknya. Setelah sebagian beban terangkat dari pikiran akhirnya kantuk hadir.

“Masih belum kenyang, Bang?” Narendra menandaskan kopi buatan Agnia yang masih tersisa di cangkirnya.

“Ah, kau ini,” lagi Bang Ucok menikmati satu suapan besar bubur ayam, “Kalau ada makanan tak boleh dibuang-buang. Ini kalau bukan aku siapa yang bakal ngabisin? Mana mungkin kau. Si Badi pun tak mungkin.”

“Kata Mamak aku, makanan itu hadiah dari bumi buat kita. Dosa kalau dibuang-buang.”

“Memangnya belum kenyang, Bang?” Pria itu masih penasaran karena Bang Ucok terlihat sangat menikmati buburnya padahal pria itu sudah menghabiskan semangkuk hobakju buatan Agnia.

&l

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
China Budok
ngakak deh SMA bg Ucok ......
goodnovel comment avatar
Cepbosco Bosco
berkarya truz
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status