Share

Bab 20A

Part 20A

"Ris-na be-lum pu-lang ju-ga?" tanya wanita tua yang tengah berbaring di bed pasien. Perasaannya harap-harap cemas memikirkan sang menantu yang tak kunjung pulang dan jarang memberinya kabar.

Dewangga menggeleng sejenak.

"I-bu kha-wa-tir, Nak. A-pa a-da se-su-a-tu yang ter-ja-di de-ngan-nya? A-pa-la-gi Ram-dan ti-dak per-nah mem-be-ri ka-bar."

"Jangan harapkan anak itu, Bu. Dia sibuk dengan kerjaannya sendiri." Dewangga menghela nafas panjang.

"Ibu mau aku menyusul Risna pulang?" tanya pria itu lagi. Rasanya tak tega melihat sang ibunda bersedih karena kehilangan menantu tercintanya.

Sang ibunda mengangguk lemah.

"Ibu yakin tidak apa-apa kalau ditinggal?" tanya Dewangga lagi memastikan.

"I-bu i-ngin Ris-na pu-lang, i-bu kha-wa-tir," jawabnya dengan nada bergetar.

Deqangga menatap ibunya dengan pandangan sayu.

"Baiklah kalau begitu, aku akan siap-siap berangkat ke kota. Doakan supaya ketemu dengan Risna ya, Bu."

Ibu mengangguk lagi.

"Ibu tidak perlu khawatir, aku akan suru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status