Share

Bab 22

Part 22

Aku merasa sangat bersyukur, Mas Dewangga datang di waktu yang tepat. Entah aku justru merasa kakak iparku jauh lebih peduli dari pada suamiku sendiri.

"Lalu ibu?" tanyaku dengan getir. Sesekali kuedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. Menatap langit-langit ruang perawatan yang putih bersih. Ada kekosongan dan hampa di sudut hati ini.

"Kamu tenang saja, Risna. Aku akan bantu jelaskan juga pada ibu mengenai sikap Ramdan. Dan juga mengenai keputusanmu."

"Apa ibu tidak apa-apa mendengar itu semua?"

"Semoga saja, insayaallah, ini yang terbaik buat kamu dan buat semuanya. Ibu pasti akan mengerti. Jadi janganlah ragu untuk ikut pulang denganku," sahut Mas Dewangga.

Aku mengangguk pelan, lalu terdiam, hanyut dalam pikiranku sendiri. Rasanya terlalu lelah bila mengikuti dendam.

"Makanlah Risna, jangan sampai perutmu kosong lagi, kau terlihat lemah sekali. Ibu akan sedih melihatmu seperti ini."

Mas Dewangga menyodorkan makanan yang tadi diantar oleh petugas. "Mau kusuapin?" tanyan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sitihasanah Titi
Tangkap juga thor tuh si aliya jangan enak2an
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
cerita penuh dg pembodohan. kirain tokoh wanitanya yg bernama risna kuat ternyata pecundang. penulis menggiring pembaca utk bersikap menerima keadaan dan g usah berjuang. penjahat gampang banget melakukan aksinya dan selaku diberi celah. dasar sampah!!!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status