"Ini salahku, kalau semalam aku nggak membawamu ke sana, kamu nggak akan ...."Winny menangis tersedu-sedu.Di kediaman Keluarga Nadine.Hansen duduk di sofa, melihat Winny yang merasa bersalah sampai ingin menggantikan Celine menanggung semuanya itu. Dia pun mulai merasa sedikit bersalah.Sementara di sampingnya, Jeremy juga melihat Winny dengan tatapan merasa bersalah.Celine dibawa pergi orang jahat ....Dia yang bilang begitu.Sementara "orang super jahat" itu adalah deskripsi Hansen tentang Andreas."Celly, kamu di mana? Cepat bicara ...." Winny merasa hatinya seperti diremas.Sejak panggilan terhubung, Winny terus berbicara tidak berhenti, tidak ada celah di antara kalimatnya. Begitu mendapat celah, Celine segera berkata, "Aku nggak apa-apa ....""Celly, ini salahku ...."Celine langsung berkata, "Aku nggak apa-apa, Winny. Kamu ... kamu tenang ... tenang ...."Winny tertegun sejenak. "Kamu nggak apa-apa? Benar? Orang super jahat itu sebaik itu?"Winny tetap tidak tenang karena ta
Celine berkali-kali menoleh ke belakang. Setelah yakin Andreas masih tertidur dan tidak ada Owen berjaga di luar, dia langsung menghela napas lega.Dia sudah berjalan lumayan jauh, jadi tidak perlu sehati-hati ini lagi."Hehe ...."Celine tertawa sombong lalu menarik tatapannya dari vila di belakangnya, berencana memanggil taksi pulang ke kediaman Keluarga Nadine.Namun, baru saja dia berbalik, dia melihat di depannya ada seseorang.Celine segera menghentikan langkahnya, tapi tetap terlambat.Dia terlalu telat menyadari di depannya ada orang, jadi akhirnya dia tetap menabrak orang itu."Duh ...." Celine merasa sakit di hidungnya.Tadi pagi dia baru saja mimisan, sekarang menabrak orang, Celine segera memastikan apakah hidungnya berdarah lagi.Untunglah .... Hanya sakit, tidak berdarah.Namun orang yang menabraknya ini ...."Halo, kebetulan sekali!"Sebelum Celine sempat memarahi orang ini tidak lihat jalan, orang itu sudah menyapanya duluan.Suaranya merdu dan jernih, hanya mendengarny
"Tim Tari Mastika? Apa hubungannya denganku?"Andreas seperti harimau yang dibangunkan sebelum saatnya. "Seluruh Grup Jayadi sudah nggak ada pekerjaan lain? Atau Grup Jayadi cuma ada bisnis hiburan?"Gian jarang-jarang berkeringat dingin.Kelihatannya suasana hati tuannya hari ini lebih parah dari yang dia perkirakan!Pasti karena semalam dipanggil ke kediaman tua Keluarga Jayadi, jadi kehilangan waktu berduaan dengan Nyonya.Namun, Tuan jelas-jelas pagi-pagi sudah pulang. Sekarang sudah sore, Tuan harusnya sudah bermesraan setengah harian, harusnya suasana hatinya bagus.Kenapa malah terasa seperti orang yang tidak puas?Apa jangan-jangan suami istri ini sedang bertengkar?Seketika, Gian bersikap dengan lebih hati-hati lagi. "Tuan, Tim Tari Mastika ini berbeda.""Apanya yang berbeda? Pacarmu ada di sana?"Andreas memasang ekspresi kesal.Ekspresi Gian berubah suram, dia langsung berkata dengan tegas, "Tuan, semua waktuku sudah kuberikan ke pekerjaanku, aku sudah bersumpah akan menjadi
Hansen setiap hari berangkat pagi pulang malam. Setelah pulang, lampu ruang bacanya selalu menyala sampai tengah malam. Terkadang, sebelum langit cerah, sudah terdengar suara mesin mobil di garasi.Di hari pertunjukan Winny ini, pagi-pagi sekali Winny sudah menelepon Celine.Dia kembali berpesan pada Celine, "Malam jam delapan, kamu jangan sampai lupa. Datangnya lebih cepat, harus ya."Winny terdengar sangat bersemangat."Siap, siap, aku pasti datang lebih cepat." Celine tertawa, padahal Winny sudah mengelilingi dunia, kenapa masih saja sesemangat ini.Namun, Winny malah berkata kalau kali ini berbeda.Karena kali ini di antara penonton ada Celine!"Dandan yang cantik," ujar Winny sambil terkekeh.Celine malah tidak setuju. "Hari ini hari besarmu, untuk apa aku pakai cantik-cantik? Justru kamu ... kamu itu pemeran utamanya, nanti aku bawakan gaun untuk kamu pakai di pesta perayaan!"Selama sepuluh hari ini, Celine mendesain lalu membuat sebuah gaun menurut ukuran Winny.Celine pun teri
Ketika Richard masih hidup, dia tidak suka orang lain memakai mobilnya.Bahkan Carla mau nebeng saja tidak boleh.Hansen tahu jelas kebiasaan Richard ini, tapi dia malah membiarkan Celine memakai mobil Richard!Carla naik ke mobilnya dengan ekspresi bingung.Di Menara Nadine lantai paling atas, Hansen sedang duduk di kantornya.Asistennya sedang melaporkan jadwal hari ini, memastikan jadwal Hansen sebelum sore hari ini."Tuan Muda, malam ini ada janji makan malam dengan Tuan Liam Sugito, sudah ditentukan jam tujuh malam."Liam Sugito adalah kepala Keluarga Sugito di Mastika.Meski Keluarga Sugito tidak ikut campur dalam dunia bisnis, mereka punya kedudukan yang sangat tinggi di dunia pemerintahan.Keluarga Nadine dan Keluarga Sugito adalah teman lama, hubungan antara kedua keluarga sangat baik.Kali ini, Hansen mengajak makan karena ingin meminta bantuan.Namun ...."Jam tujuh kemalaman," gumam Hansen.Asistennya agak terkejut karena makan malam jam tujuh tidak termasuk kemalaman.Dia
"Hadeh!"Sutradara terpaksa menelan amarahnya.Di mobil SUV, Bella dengan mudah mendapatkan tiket penonton melalui koneksi Keluarga Bakri.Hanya saja, karena sudah sangat dekat dengan waktu pertunjukan, dia hanya berhasil mendapatkan tiket kursi biasa.Namun, asalkan bisa masuk dan bertemu Andreas, tiket kursi mana pun sama saja.Selanjutnya, Bella segera memilih baju, tas dan perhiasannya lewat tabletnya. Setelah sampai di tempat tinggalnya, semuanya sudah ditentukan, hanya perlu dipakai.Namun, demi bisa menunjukkan kondisi terbaik di depan Andreas, dia memesan jasa perawatan wajah.Akhirnya, dia dandan lalu melihat dirinya di cermin.Kemudian, dia tersenyum puas. "Kalau orang yang diajak Tuan Andreas itu Celine, penampilanku sekarang sudah pasti bisa mengalahkan Celine."Sementara saat ini di kediaman Keluarga Nadine.Winny berkali-kali berpesan pada Celine untuk dandan yang cantik, tapi Celine tidak menganggapnya serius.Tokoh utama hari ini adalah Winny.Dia memakai kaus putih pol
Timothy tidak menyangka akan ada orang yang datang menyambutnya.Dia tidak pernah mengekspos informasi kalau dia akan datang menonton pertunjukan. Namun, sesaat kemudian, dia pun paham kalau mereka dapat informasi entah dari mana kalau dia membeli tiket, makanya sampai seheboh ini."Sayang, sini ...."Timothy melambaikan tangannya ke pasangannya.Dia semakin bangga dengan perlakuan ini.Timothy dikelilingi orang-orang lalu masuk ke teater lewat jalur khusus dengan senyum puas di wajahnya.Tak lama kemudian, sebuah mobil sedan berhenti di luar. Andreas memakai kemeja putih, sama seperti saat dia bertemu Celine untuk pertama kalinya.Sebelum datang, dia bahkan sengaja membuat gaya rambut yang sama.Bahkan ketika memasuki teater dan melihat kaca, Andreas selalu memeriksa bayangan dirinya. Setelah berkali-kali memastikan gayanya sudah seperti gaya yang disukai Celine, dia baru berjalan maju dengan puas.Di belakangnya ada Gian, dia pertama kalinya melihat tuannya begitu peduli dengan penam
Harus diakui, Bella benar-benar sangat cocok jadi seorang artis terkenal.Namun, di antara mereka tidak ada hubungan apa-apa, jadi Celine tidak bermaksud memedulikannya.Celine tersenyum tipis dan mengangguk ringan lalu kembali memotret panggungnya.Bella mengernyit.Celine bisa-bisanya mengabaikannya?Bella menatap Celine.Celine memakai jins dan kaus, pakaiannya yang kasual membuatnya seakan-akan bersinar. Sebelumnya di kafe, Bella hanya merasa Celine memang cantik.Namun hari ini, begitu melihat Celine lagi, wajah ini membuatnya merasa semakin terancam,Terutama ketika melihat Andreas memberinya tempat yang paling bagus di seluruh teater. Sementara dirinya ....Bella melihat kursinya yang agak belakang.Kursinya sangat jauh dari sini."Dia bisa-bisanya juga mengajakmu? Dia yang memberimu tiket ini, 'kan?" Bella tiba-tiba duduk di samping Celine.Dia bisa menebak kalau salah satu tempat di samping Celine pasti milik Andreas.Mereka menonton pertunjukan bersama ....Bella tersenyum pa