Terlihat Bella tersenyum anggun sambil melihat Celine dengan ekspresi penasaran, menunggu jawaban dari Celine.Semua orang pun melihat ke Celine.Meski masih ditatap banyak orang, pertanyaan Bella ini malah membuat Celine menghela napas lega.Dia tidak tahu apa tujuan Bella bertanya seperti itu, tapi ini jauh lebih baik dari topik pembicaraan dia dan Andreas tadi.Sedangkan untuk pertanyaan Bella ....Celine menjawab sambil tersenyum, "Nggak bisa."Dia sama sekali tidak menghindar, membuat Bella tertegun sejenak.Setelah itu, Bella bertanya lagi, "Kalau begitu, harusnya bisa menari, 'kan?"Celine menggeleng dan menjawab, "Maaf, nggak bisa juga."Bella memasang ekspresi seakan-akan sangat menyayangkan hal ini bercampur dengan maksud meminta maaf. "Aduh, maaf, Nona Celine, aku pikir kamu bisa dua-duanya. Karena kamu cantik sekali, pasti punya bakat tertentu. Awalnya aku mau menyarankan Nona Celine untuk menunjukkan sesuatu untuk merayakan keberhasilan pertunjukan kali ini."Celine akhirn
Lirik dari lagu ini sangat penuh perasaan, di bawah "pertunjukan" Bella, seakan-akan setiap kata dinyanyikan untuk Andreas.Seperti keinginannya, Andreas terus melihat ke arahnya, tatapannya tidak pernah berpindah darinya.Bella semakin bersemangat, berencana menambah sesuatu.Ketika sudah hampir mencapai klimaks, Bella sengaja berbalik, berencana menoleh dengan indah ke arah Andreas.Dia sangat menanti-nantikan saat itu, dia yakin tatapannya ini pasti bisa membuat Andreas jatuh cinta.Namun, ketika dia menoleh ....Kursi tempat Andreas duduk ... sudah kosong!Secara refleks, Bella mencari-cari di kursi penonton, bahkan lupa menggerakkan mulutnya sesuai lirik lagu.Dia tidak melihat sosok Andreas. Tidak hanya itu ...."Ini ... dia nggak benar-benar nyanyi?""Dia jelas-jelas nggak buka mulut, tapi suara di lagunya nggak berhenti, sudah pasti palsu ....""Dia bisa-bisanya lipsync! Pantas saja bagus sekali, takutnya suara di lagu juga bukan suara dia ....""Kalau nggak bisa nyanyi, nggak
Suara yang familier itu membuat Celine tertegun.Dia tidak menyangka Andreas akan mengejarnya sampai sini.Sementara Winny perlahan-lahan mendongak, lalu terkejut melihat ketampanan wajah pria di belakang Celine.Wajahnya sangat tajam, bentuknya sangat jelas. Dengan tinggi 190 sentimeter, bentuk tubuhnya juga sangat cocok untuk jadi model. Bahkan rambutnya juga seakan-akan sangat memesona. Winny langsung otomatis menilai pria ini.Orang ini adalah pria yang paling tampan yang pernah dia temui sampai sekarang!Tunggu ... pria ini bilang ....Lepaskan dia?"Kamu lagi bicara sama aku?" Winny masih memeluk Celine.Tatapan pria ini aneh sekali, penuh dengan keposesifan.Posesif!Winny langsung menyadari sesuatu. Tanpa menunggu Andreas menjawab, Winny tiba-tiba mendorong Celine lalu melihat mereka berdua dengan tatapan menyelidik."Dia ...."Apakah orang yang dia tebak?Sudut bibir Celine berkedut, dia tentu saja tahu apa pertanyaan Winny.Namun, dia sudah yakin bahwa tidak ada masa depan di
Namun, demi harga diri tuannya, Owen sengaja bertanya.Andreas tidak menjawab, hanya melihat ke arah ruangan belakang pentas."Tapi Nyonya tadi bukannya sudah pergi? Dia naik ke mobil ... bersama Nona Winny."Sebelum Gian selesai berbicara, ekspresi Andreas sudah berubah. Gian berusaha keras menyelesaikan kalimatnya.Ekspresi Andreas pun semakin buruk.Dia dari tadi berjaga di sini, tapi tidak melihat Celine keluar.Namun, Andreas seketika mengerti.Sepertinya pintu keluar dari sini tidak hanya satu.Celine!Apa dia ingin melarikan diri darinya sampai seperti itu?Namun, Andreas tidak mau membiarkan Celine kabur lagi.Acara penutupan ....Winny pergi, Celine juga harusnya akan pergi."Coba cari tahu, acara penutupan mereka hari ini diadakan di mana?"Andreas memerintah sambil berjalan meninggalkan ruangan belakang pentas....Celine menuju ke lokasi acara penutupan ditemani dengan seribu pertanyaan dari Winny.Begitu turun mobil dan hendak masuk ke gedung, Winny malah menerima panggila
Gian melihat tuannya melihat ke lantai dansa dengan tatapan iri, sepertinya tuannya yang ingin berdansa bersama Nyonya.Namun, sarannya ini malah dibalas dengan tatapan dingin oleh Andreas."Kamu kayaknya kurang kerjaan," ujar Andreas datar.Gian terdiam.Jadi ... apa maksud Tuan?Sebenarnya mau menyingkirkan Nona Winny atau tidak?Dalam pekerjaannya, Gian yakin kalau dia adalah asisten terbaik tuannya. Hanya dengan satu tatapan dari tuannya, dia sudah tahu apa yang harus dia lakukan selanjutnya.Namun jelas terlihat ... dalam hal menyangkut Nyonya, dia sama sekali tidak bisa menebak apa yang dipikirkan Andreas.Gian melihat ke arah Owen untuk meminta tolong.Owen membalasnya dengan ekspresi menyindir, tapi dia tidak lupa membantu rekannya yang bodoh ini.Owen membuat gerakan menarik ritsleting di depan mulutnya.Gian pun terdiam.Owen menyuruhnya menutup mulut?Gian langsung menutup mulutnya.Tatapan Andreas terus mengikuti sosok Celine yang bergerak di lantai dansa. Senyuman di wajah
Setelah itu, terdengar suara seorang wanita yang galak. "Untuk apa ketuk pintu? Langsung buka saja! Aku tahu dia ada di dalam, aku juga datang bukan untuk mencarinya!"Suara itu terdengar sangat angkuh dan penuh amarah.Timothy mengenali suara itu ....Bella!"Awas kamu!" Bella merampas kartu pintu dari manajer dengan kesal, lalu terdengar suara pintu terbuka.Bella sama sekali tidak melihat orang yang ada di dalam ruangan dan langsung mencari-cari di layar CCTV."Orang yang kamu cari ada di sana!"Timothy tiba-tiba berkata sambil menunjuk sudut kanan bawah di dinding sebelah kiri. Tempat itu sangat tersembunyi.Bella berjalan ke arah sana dengan sepatu hak tingginya. Dia pun melihat Andreas sedang berdiri di bersandar di pembatas, seakan-akan sedang melihat ke satu tempat dengan senyuman samar di wajahnya.Apa yang dia lihat? Sampai-sampai sesenang itu!Bella melihat ke arah pandangannya, tapi arah tatapannya jelas tidak terlihat dari layar itu.Bella menggertakkan giginya, lalu mende
Oleh karena itu, Andreas baru melihat Celine dari lantai dua, bukan dari ruangan ini.Karena Andreas tidak tahu di sini ada ruangan CCTV yang bisa melihat semua area di gedung ini.Ini juga alasan kenapa dia langsung ke sini untuk mencari Andreas.Bahkan dia saja lebih tahu banyak tentang tempat ini daripada Andreas, membuktikan kalau keluarga Timothy menyembunyikan gedung acara ini dengan sangat baik."Kamu mau bilang apa?"Timothy kembali menuang arak dengan santai, tatapannya tetap tertuju pada sosok yang sedang menari di lantai dansa.Saat ini, dua orang yang tadinya sedang menari sepertinya sudah lelah. Winny membisikkan sesuatu di telinga Celine, lalu mereka meninggalkan lantai dansa lalu menghilang dari layar.Timothy segera mencari-cari di layar lain, lalu akhirnya kembali melihat mereka berdua di layar yang lain.Dia mengambil remotnya, lalu layar CCTV itu menjadi besar, menggantikan CCTV di lantai dansa tadi.Perbuatannya ini membuat Bella semakin yakin kalau Timothy menyukai
Celine dan Winny meninggalkan lantai dansa ke sebuah taman untuk suasana yang lebih tenang.Di bawah penerangan yang redup, mereka tetap bisa melihat indahnya bunga di taman ini."Sudah lama aku nggak sesenang ini. Terakhir kita bermain sesenang ini kayaknya pas sekolah ...."Winny menggandeng tangan Celine lalu berbaring di rerumputan di antara bunga-bunga.Malam hari ini, bintang berkelap-kelip.Malam ini, seperti malam di Kota Binara.Celine berbaring di samping Winny. Tadi saat menari, tubuhnya sangat rileks. Sekarang, berbaring di sini melihat bintang di langit, hatinya sangat rileks.Malam ini, Winny sangat cerewet.Ketika membicarakan "suami" Celine, Winny tiba-tiba teringat dengan Reza Linoa."Menurut aku, Reza itu memang sudah seharusnya begitu. Memangnya dia merasa Lily itu wanita yang baik? Pasangan bodoh itu bisa dibilang kena imbasnya. Cuma sayang sekali ...."Sayang Tuan Richard terkena imbasnya juga!Teringat Kakek, mata Celine kembali sedih.Winny tahu dia telah menyent