Share

bab. 30a

Om Zuan terkekeh.

‘Ya Allah Ya Robbi. Apa yang di maksud Om Zuan adalah kecupan semalam?’

“Om.”

Aku menutup bibirku yang tak punya akhlak ini, dengan senangnya ia menghampiri pipi Om Zuan dengan begitu saja. Sungguh, jika ada cermin besar di depan ini. Aku pasti akan memandang wanita cantik dengan pipi yang merona.

“Kecupan, Om?” tanyaku lirih.

Aku malu mengakui semua, apalagi kalau Om Zuan mendengar yang Zi ucapkan. Berakhir sudah riwayatku.

“Kecupan, Zi?” tanya Om Zuan yang diikuti gelak tawanya.

Aku menunduk, kuyakin wajahku ini benar-benar merah. Aduh, Zi. Kenapa kamu bodoh sekali.

Ssst ...

Laju motor ini terhenti di bahu jalan, dan tiba-tiba saja Om Zuan mendekat dan memanggutkan bibirnya, dan (sensor)

“Beginilah namanya kecupan.”

Aku menatap bola mata coklat Om Zuan yang berbinar, senyumnya mengembang begitu indah. Tak pernah aku melihat lelaki itu sebahagia ini. Sesaat aku kembali mengingat kejadian beberapa menit itu.

“Bibirku? Sudah tak suci?”

Siapa sangka Om Zuan kemb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status