Share

Tergila-gila

Ari sudah memarkirkan motornya sesuai penunjuk jalan saat baru memasuki pagar. Ia terus berjalan, mengabaikan Tarissa yang menutup hidungnya rapat-rapat.

"Gue nggak suka bau tembakau."

"Jadi itu alasanmu pake rokok elektrik?"

Tarissa memutar bola mata malas. Bukan itu maksudnya. "Ngapain, sih, ke sini?"

Tarissa menatap bagian atas gedung yang terlihat begitu asri. Meski begitu ia tetap tak suka dengan aroma lintingan tembakau.

"House of Sampoerna?"

Ari mengangguk, lalu mengisyaratkan tangan agar Tarissa masuk tanpa ragu. Sudah lebih dari sepuluh tahun ia tak berkunjung ke mari, tetapi tak banyak yang berubah.

Usai mendaftar dan membayar ke loket, Ari dan Tarissa masuk ke dalam museum. Betapa terkejutnya Tarissa saat mendapati suasana museum yang hangat. Design interior yang minimalis berpadu dengan pelbagai funitur kayu penuh ukiran membuatnya terasa b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status