Share

BAB 145-146

BAB 145

“Nggak apa-apa, Mas. Kamu lapar banget ya?” sahut Citra.

“Iya,” jawab Dokter Ardian singkat lalu melanjutkan makannya.

Setelah itu suasana hening kembali. Tidak ada percakapan di antara mereka. Usai menghabiskan makanannya dan minum air putih, Dokter Ardian menatap Citra yang masih setia menemaninya di meja makan.

“Kamu nggak tanya?” tanya Dokter Ardian.

“Tanya apa, Mas?” tanya Citra balik.

“Kenapa aku pulang terlambat, misalnya,” balas Dokter Ardian.

“Aku mengantuk, Mas. Aku mau ke atas dulu. Selamat malam,” pamit Citra menghindari Dokter Ardian.

‘Lebih baik aku nggak tahu apa-apa, Mas. Terserah kamu mau melakukan apa. Aku nggak mau tahu, aku nggak perduli, dan aku nggak mau dikasih tahu. Kalau pun kamu mau berkencan dengan Dokter Herlina, silakan! Aku bertahan karena Nizam dan karena rasa terima kasihku padamu lantaran membayar hutang Ibuku. Abaikan aku. Jauhi aku. Jangan membuatku jatuh cinta kepada-mu, Mas,’ gumam Citra dalam hati dengan berjalan menapaki anak tang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Hanik Suyanti
ceritanya makin seruuu......thor
goodnovel comment avatar
ainiekawati98
si citra gila kayaknya ngapain takut segala toh dia engk ngerebut ....sinting entar kebanyakan ngelamun dan takut engak fokus ngurus anak dan keluarga nya....
goodnovel comment avatar
Uwak Loso
Yaaa...kok pakai ade yg mirip ....kasihan dong Citra......smpai ketakutan kira ade HANTU.... Tak seruuuu...lah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status