"Kita bertemu dengan orang tuamu di sini?" tanya Aileen ketika mereka berhenti di depan hotel tempat mereka akan makan malam nanti. "Ya," jawab Jackson seraya mengangguk. "Orang tuaku menginap di hotel ini Jadi, kita akan makan malam di sini." Aileen menatap hotel di depannya dengan wajah ragu. Entah mengapa, perasaannya tidak enak sejak dia dalam perjalanan menuju tempat mereka akan makan malam. "Orang tuamu tidak berasal dari sini?" "Kami dulu berasal dari sini, tapi kemudian keluargaku pindah ke Mezzura. Mereka sedang ada pekerjaan di kota ini. Jadi, sekalian ingin melihatku." Aileen baru tahu itu. Kehidupan pribadi Jackson tidak pernah terekspos ke media. Jadi, dia tidak tahu apa-apa tentang pria itu. Meskipun Aileen seorang reporter. Namun, dia bukanlah reporter dunia hiburan. Baru belakangan ini, atasannya itu memberikan pekerjaan yang berhubungan dengan dunia hiburan. Sebelumnya, Aileen pernah menjadi reporter bagian kriminal dan politik. Jadi, dia tidak tahu perkembangan
"Istri?""Ya. Aileen adalah istri Kakak Li. Dengan kata lain, Aileen adalah Nyonya Muda dari keluarga Li. Apa kau tidak tahu itu?""Tapi, Aileen tidak pernah mengatakan kalau dia sudah menikah."Selain itu, Jackson pernah bertanya pada atasan Aileen dan atasannya itu mengatakan kalau Aileen belum menikah. Bahkan, rekan kantornya tidak pernah melihat Aileen memiliki kekasih."Jackson kau bukan orang bodoh. Seharusnya kau selidiki dulu indentitas wanita yang ingin kau dekati," sahut Daniel."Tidak perlu menjelaskan apa pun padanya, Daniel." Christian kemudian beralih pada Jackson. "Mulai sekarang, jauhi istriku."Setelah mengatakan itu, Christian menarik tangan Aileen dan pergi dari sana. Daniel pun mengikuti dari belakang.Ketika melihat Jackson akan menyusul Christian Li, Ken berserta beberapa pengawal menghadang langkahya."Tuan Jackson, sebaiknya jangan mencari masalah dengan Tuan Muda. Kau pasti tidak ingin keluarga Li dan keluarga Martin bermusuhan, bukan?" ujar Asisten Christian
Aileen langsung meringis saat menggerakkan tubuhnya ketika terbangun di pagi hari. Sekujur tubuhnya terasa sakit, seluruh persendiannya seperti terlepas dari tempatnya, membuatnya tidak memiliki tenaga untuk sekedar bergerak. Tubuhnya terasa sangat lemas dan lelah. Itu semua karena ulah Christian semalam hingga membuatnya seperti itu.Bagaimana tidak, Christian menghukumnya tanpa ampun. Pria itu seperti tidak mengenal lelah dan terus menghajarnya. Bahkan dia tidak tahu kapan suaminya itu berhenti. Dia tidak ingat lagi apa yang terjadi padanya setelah beberapa jam berlalu. Christian sungguh meluapkan semua kemarahannya dengan cara itu dan tidak memberikannya waktu sekedar istirahat.Mungkin karena Christian semalam dipengaruhi oleh alkohol, itu sebabnya dia tidak bisa mengendalikan dirinya. Tidak terlihat sama sekali kalau dia pernah lumpuh selama dua tahun. Tenanganya seperti tidak ada habisnya. Sebelum menutup matanya, Aileen sempat samar-samar mendengar Christian membisikkan sesuatu
"Dengan Nona siapa?""Dengan Nona ..." Mata pelayan itu bergerak tidak menentu, sejurus kemudian berkata, "Dengan Nona Qarina dan Nona Ava. Ya. Tuan Muda ke sini dengan mereka berdua."Melihat kegugupan pelayan wanita dan gelagat anehnya, Aileen merasa kalau dia menyembunyikan sesuatu darinya. Mungkin seharusnya bukan nama Qarina dan Ava yang disebut, melainkan nama orang lain. Mungkin saja nama yang ingin dia sebut sebelumnya adalah mantan tunangan Christian. Hanya saja dia tidak berani mengatakaannya. "Apa kau tahu siapa nama mantan tunangan Christian?"Tiba-tiba saja dia penasaran dengan mantan tunangan suaminya. Ketika memikirkan kalau Christian pernah membawa wanita lain ke sana, membuat hatinya diliputi perasaan tidak nyaman."Itu ..." Pelayan wanita itu dibuat kebingungan setelah mendengar pertanyaan Aileen. "Nyonya Muda. Sebaiknya, Anda kembali ke kamar. Tuan Muda bilang, Anda harus banyak istirahat. Saya juga harus mengerjakan pekerjaan lain."Sepertinya tebakannya benar. Pe
'Dia ... kenapa bisa ada di sini?'Tiffany Su, kenapa dia memeluk Christian dan berkata begitu padanya? Apa jangan-jangan dia … mantan tunangan Christian?Bernarkah itu? Jika memang benar, maka orang yang akan Tiffany dapatkan kembali cintanya adalah Christian?Memikirkan itu, tiba-tiba saja lutut Aileen terasa lemas dan wajahnya berubah menjadi pucat.Bagaimana bisa? Dia menolak bantuan Christian dan memilih meminta bantuan Jackson untuk bertemu dengan Tiffany Su, tapi ternyata dia adalah mantan tunangan suaminya.Aileen menunduk sembari tersenyum getir. Ternyata, orang yang selama ini dia kejar-kejar adalah mantan dari suaminya. Bagaimana bisa kebetulan sekali? Permainan takdir apa ini?Bisa-bisanya sebelum meninggalkan Tiffany waktu itu, dia mendoakannya agar dia bisa kembali lagi dengan cinta pertamanya. Ternyata, dia mendoakan kehancuran pernikahannya sendiri.Betapa bodohnya dia saat itu, mendoakan suaminya agar bisa bersama dengan wanita lain. Jika dia tahu yang dimaksud Tiffan
Namun, baru saja berjalan 10 langkah, Aileen melihat dari kejauhan ada orang yang keluar dari kamar Christian. Langkahnya pun seketika terhenti ketika melihat siapa orang tersebut. “Kenapa dia keluar dari kamar Christian sepagi ini?” Sebelum Tiffany melihatnya, Aileen segera bersembunyi di balik tembok. Dia terus memperhatikan Tiffany yang sedang berjalan menuju lift. Ketika melihat baju yang dikenakan Tiffany ketika keluar dari kamar Christian adalah baju tidur, Aileen seketika mengernyit. “Apa jangan-jangan semalam tidur di kamar Christian?” Setelah Tiffany tidak terlihat, Aileen memutuskan untuk masuk ke kamar Christian. Ternyata benar, suaminya berada di kamar itu dan sedang tertidur di ranjang. Aileen mendekat dan berdiri di samping ranjang. Penampilan Christian terlihat sangat berantakan, 3 kancing teratasnya sudah berbuka. Aileen pun duduk di tepi rancang untuk membenahi kancing ter atas baju Christian. Namun, ketika dia membungkuk, selain mencium bau alkohol, dia juga me
"Dari mana saja kau? Kenapa baru pulang?"Saat Aileen menghidupkan lampu kamar, tatapannya langsung bertemu dengan sorot mata dingin milik Christian Li."Aku baru selesai bekerja." Usai menjawab itu, Aileen memasuki kamar tanpa memperdulikan sorot mata menusuk Christian Li. Sejujurnya, dia sangat takut saat ini, hanya saja dia berusaha untuk bersikap biasa, seolah tidak terpengaruh sedikit pun dengan tatapan mengintimidasi suaminya."Jam segini?""Iya."Ketika Aileen akan melewati Christian yang sedang duduk di sofa, pria itu kembali membuka suara, "Atasanmu bilang, kau keluar kantor sejak pagi dan pekerjaanmu di lapangan selesai pukul 3 sore. Jadi, pekerjaan apa yang baru selesai kau kerjakan?"Aileen seketika menghentikan langkahnya ketika mendengar itu. Secepat kilat, dia menoleh dan melesatkan matanya ke arah Christian, dari sorot matanya menyiratkan ada sedikit kemarahan di sana. "Kau menyelidikiku?"Pukul 3 sore tadi, dia memang langsung melaporkan tugasnya yang sudah selesai k
"Ada apa dengannya?" tanya Ryan yang baru saja tiba di ruangan VIP di club malam milik teman mereka ketika melihat Christian terdiam dengan wajah yang terlihat kaku dan sorot mata yang begitu dingin."Sepertinya, dia sedang ada masalah dengan kakak ipar," jawab Daniel dengan suara rendah.Tiba-tiba saja tadi Christian menghubunginya dan meminta ditemani ke club malam. Selain itu, Christian juga memintanya menghubungi kedua teman mereka yang lain untuk segera menyusul mereka ke club malam itu."Christian, ada apa denganmu?" tanya Geraldy yang baru saja duduk di sebelah Christian yang sedang menyesap minuman alkoholnya. "Sedang ada masalah?"Sejak memasuki ruangan itu, Christian tidak mengucapan sepatah kata pun. Dia hanya minum dengan sorot mata yang terus mengarah ke depan dan itu membuat Daniel sedikit tertekan."Tidak ada," jawab Christian dengan dingin."Lalu, ada apa dengan wajahmu? Bukankah kau seharusnya senang saat ini?" ujar Geraldy seraya menuangkan minuman ke dalam gelasnya