"Laura, tenang saja! Lussy sudah meninggal dan kamu bukan pembunuh hanya menghukum pembunuh kedua orang tua kamu saja," sahut Rendra."Tidak! Rendra, ini dosa dan aku menyesal karena telah membunuh Lussy. Tanganku penuh darah Lussy, aku menembaknya. Aku bersalah! Apa yang harus aku lakukan?" Laurs menangis dan dia duduk di lantai rumah sakit karena mendengar Lussy tidak bisa disematkan."Nona Laura, dia itu wanita gila yang berbahaya Anda tenanglah! Anda tidak usah panik. Maaf! Saya tidak bisa menyelamatkan Nona Lussy," kata Dokter yang baru saja mengabarkan kalau Lussy meninggal dunia."Dokter, Anda tidak bersalah! Ini sudah takdirnya dan dia pantas meninggal karena dia pembunuh orang tuanya dan dalang pembunuh istri saya juga anak kandungnya. Tolong siapkan jenazah dia dan nanti biarkan saya yang mengurus pemakamannya karena istri saya sangat sock melihat saudara kembarnya meninggal," pinta Rendra."Ya Tuan Rendra." Dokter segera menyuruh suster untuk mengurus pasien karena setelah
Saat Laura tidur dia bermimpi Lussy selalu datang di mimpinya."Laura, aku akan bunuh kamu." "Tidak! Jangan Kak Lussy, maafkan aku!" Laura bermimpi Lussy setiap malam."Sayang, bangunlah! Tidak ada Lussy disini." Rendra membangunlah Laura yang bermimpi Lussy setiap hari."Tidak! Sayang, sudah 3 bulan aku selalu bermimpi tentang Kak Lussy. Ayo kita ke makamnya saja, aku akan membawa bunga untuknya." Laura terbangun dia berkeringat dingin seolah Lussy memang akan membunuhnya.Sudah tiga bulan mimpi itu berulang terus meskipun dia sudah melakukan kebaikan untuk menebus dosanya. Ingat! Balas dendam itu memang tidak baik karena semakin kamu terjerumus dalam lingkaran dendam, maka kamu tidak akan kembali. Nyawa dibalas dengan nyawa pun akan membuat hidup kamu di kejar dengan rasa bersalah, sejatinya memaafkan itu sulit tapi memang ada kalah begitulah dalam kehidupan.Seperti yang dialami, Lussy, Brian dan Laura maupun Rendra, mereka semua hanya terjebak di masa lalu dan mungkin saja bisa h
"Sayang, aku suka mari kita mulai." Rendra memeluk dan mencium mesra Laura yang sudah berada di kamar dengan kejutan mewah itu."Ehmmz... Jangan cium seperti ini! Ah... Sayang, kita baru sampai di kota Paris." Laura hanya mendesah saja saat Rendra sudah menanggalkan satu persatu bajunya dan menyentuh bagian tubuh bawahnya."Rendra, cukup." suara rintihan Laura semakin membuat hasrat Rendra memuncak.Dia begitu cepat menyatukan diri mereka di dalam kenikmatan surga dunia bercinta saling memiliki satu sama lain. Rendra dan Laura sudah tenggelam di antara gairah mereka, mereka saling memuaskan satu sama lain hingga mereka kelelahan. Rendra dan Laura memutuskan untuk mengakhirinya."Sayang, aku akan mandi air hangat meski musim dingin disini. Kita belum makan malam nanti ajak Papa dan anak kita makan malam di restoran yang dekat hotel ini saja, ini masih jam 7 malam," kata Laura."Ayo mandi bersama! Aku akan memandikan kamu." Rendra dengan cepat mengendong Laura yang belum memakai sehelai
"Benar, kamu hamil Sayang. Dokter bilang kamu pingsan karena kamu kemungkinan hamil. Nanti kamu akan tes kehamilan dan USG juga kalau kamu kurang yakin." Rendra terlibat begitu senang."Apa? Aku hamil? Aku tidak sangka aku bisa hamil lagi. Di umurku yang sudah 35 tahun dan umur kamu yang 27 tahun," Laura memeluk Rendra juga karena senang."Mulai sekarang kamu tidak boleh kerja dan kamu harus di rumah saja. Anak kita akan di urus baby sister karena dia mulai bersekolah di tahun ini," Rendra begitu perhatian pada Laura."Terimah kasih, Sayang. Aku sangat bahagia sekali hari ini." Rendra dan Laura sama-sama senang, lalu mereka sementara waktu menunggu dokter datang memeriksa Laura lagi. Satu jam kemudian Dokter datang dan saat itu juga Dokter menanyakan pada Laura apakah dia siap untuk melakukan tes kehamilan atau USG."Siang, saya langsung saja. Apa Anda Nona Laura siap untuk menjalani tes kehamilan?" tanya Dokter."Saya siap, Dokter.""Baiklah! Anda bisa tespack sendiri dan setelah pe
Laura sedang menangis, dia berada di diskotik dan sedang menunggu pesanan minumannya datang. Dia ingin mabuk karena dia ingin melupakan suaminya yang sedang berseligkuh dengan wanita lain. Datanglah seorang pria muda yang bernama Rendra, dia tertarik pada Laura wanita cantik yang duduk seorang diri di sudut diskotik."Hey cantik sendirian saja, mau berkenalan denganku tidak? kamu sedang sendirian." ajak Rendra."Boleh! Hanya saja aku sedang badmood. Duduk saja di sebelahku. Aku sedang menunggu minumanku yang belum datang, kenapa juga lama sekali?" jawab Laura dengan sinis."Aku Rendra kamu siapa?" ucap Rendra sambil duduk di sebelah Laura sambil menarik dan menjabat paksa tangan Laura."Aku Laura, untung sudah datang ini botol wineku. Aku ingin mabuk," Laura saat itu langsung menyambar minuman botol di meja itu lalu segera meminumnya."Hey wanita, kamu tidak salah pesan minuman? Dasar wanita gila. Mau mabuk banget ya?" tanya Rendra."Diam-lah! Tolong temani aku mabuk dan hibur aku. Ber
"Katakan kamu ada dimana? Kenapa kamu tidak pulang?"."Aku sedang ada di rumah orang tuaku. Aku tidur di sini. Aku akan pulang dan maafkan aku lupa memberitahumu."Laura mendapatkan telpon dari suaminya dan dia harus cepat-cepat pulang. Pelayan hotel membawakan baju baru untuk Laura karena di suruh oleh Rendra. Laura heran kenapa bisa bajunya begitu muat dengan tubuh mugilnya itu. Dia masih teringat jelas semua kejadian malam panas dengan Rendra, meskipun semalalam dia mabul.k"Huhh... Kenapa bisa bajunya sangat muat ke tubuhku? Dasar bajingan mesum! Semoga ini hanya cinta satu malam. Aku harap tidak akan bertemu Rendra pria sialan itu," gumam Laura yang telah memakai bajunya dan dia langsung pulang menuju rumah suaminya.Beberapa menit kemudian dia sampai di rumahnya. Saat masuk ke rumahnya, dia mendapati Lussy dan dia itu saudara kembarnya sedang makan pagi bersama Brian suaminya. Dia masih sakit hati karena melihat foto mereka yang bermesraan semalam.Foto yang di kirim oleh orang
"Aku mencintai kamu karena kamu suamiku. Aku hanya pengganti Kak Lussy.""Aku mulai mencinta kamu Laura. Aku sudah tidak cinta pada Lussy, tolong percyalah padaku!" "Lepaskan aku, aku mau mandi. Kamu tidur saja, aku malas dengan kamu." Laura langsung mendorong Brian dan dia langsung turun dari ranjang menuju kamar mandi.Saat itu Laura mandi di kamar mandinya. Lussy menerobos masuk ke kamar Brian. Brian membungkam mulut Lusssy dan mencium Lussy agar tidak berteriak. Brian tidak mau Laura kembaran Lussy itu tahu tentang hubungan terlarang ini dengan kakak kembar Laura."Diam kamu, dasar tidak tahu malu. Kenapa masuk ke kamarku? Kamu tahukan Laura sedang mandi?" "Brianku sayang. Kamu itu cintaku dan kamu itu priaku jangan sentuh adik kembarku. Aku tahu dia masih perawan. Apa dia mau kamu sentuh?" "Apa? Kenapa tidak ada bekas darah? Apa benar wanita yang aku kira polos itu sudah tidak perawan lagi?" tanya Brian saat dia memeriksa ranjangnya tapi tidak ada bekas darah."Dasar bodoh! La
"Baiklah! Aku akan mengantarkan kamu pulang sekarang."Laura menangis melihat suaminya dan Lussy bemesraan di luar restoran. Laura di antarkan pulang Rendra setelah mereka berduaan di hotel.Rendra kasihan pada Laura saat itu tetapi dia di usir Laura saat dia sudah mengantarkan Laura ke rumah suaminya. Brian dan Lussy semakin gila, mereka bermain api bukan hanya di rumah saja tapi juga di kantor dan bemesraan di luar perusahaan juga. Lussy memang tidak pernah terimah, saat Brian menikahi adik kembarnya. Lussy selalu menggoda Brian di kantor atau di perusahaan mereka dan dia membuat Brian selalu merasakan gairah saat bercinta dengannya."Sayang! Aku datang, aku ingin kamu dan aku ingi kamu lebih dekat lagi," kata Lussy dia memeluk Brian dari belakang saat ada di ruangan kerjanya."Ini di kantor, Lussy. Kamu gila ya? Apa kata orang nanti? Anak buahku bisa laporan pada Laura. Bisa kacau dan kita ketahuan, kamu tahukan Papa dan Mamaku benci kamu karena kamu lari dari pernikahan kita wak