Rendra saat itu dia menuju ke rumah oranh tua Laura. Rumang orang tua Laura ada di Jakarta Selatan, dia mengendarai mobilnya dengan sangat cepat agar cepat sampai di rumah orang tua Laura. Beberapa jam kemudian, Rendra sudah sampai di depan rumah orang tua Laura."Sudah jam 1 malam saat ini, apa ada orang di rumah ini? Orang tua Kak Laura sudah meninggal apa ada yang berjaga?"Rendra mendekat ke arah pintu gerbang depan rumah orang tua Laura. Lalu ada seorang security yang berjaga di depan pintu gerbamh itu, seciroty itu sedang menutup pintu gerbang. Rendra segera menemui Security penjaga rumah orag tua Laura."Pak, apakah Laura Septian ada di rumah orang tuanya? Saya Rendra adik suaminya.""Nona Laura sudah hampir 3 bulan tidak kesini, Mas Rendra. Apa yang terjadi pada Nona Laura?""Dia belum pulang ke rumah suaminya karena dia sedan bertengkar dengan suaminya. Dia pergi dari rumah.""Aduh, Nona Laura memang menikah karena menjadi pengganti Nona Lussy. Dulu Nona Lussy kabur dari pern
"Kak Laura di culik, apa aku harus bilang ke Kak Brian dan Papa?" Rendra panik dan dia khawatir.Rendra segera bangun dan mendatangi Brian. Dia memberitahu Brian kalau Laura telah di culik."Kak Brian, istri kamu mengirim pesan padaku. Dia di culik dan di sekam di sebuah villa," ucap Rendra pada Brian."Dia tidak mungkin di culik. Pasti dia berpura-pura saja agat mendapat perhatianku. Dia mau aku pedulikan tapi tidak mau tidur denganku, aku malas," jawan Brian yang santai."Dia itu istri kamu Kak. Jangan tega sama Kak Laura, Papa itu sayang sama menantunya." Rendra marah"Kamu saja yang cari dia. Aku siang ini ada urusan kerja dan cek bisnis di Bandung," sahut Brian."Tega kamu! Aku akan menolongnya dan mencari Kakak Ipar sendirian. Dia itu wanita dan anggota keluarhga Subagiyo Kak." Rendra berucap dia akan menong Laura karena Brian tidak mau mencarinya."Terserah kamu saja! Aku tidak peduli sama dia lagi," jawab Brian.Brian hanya acuh tak acuh saja mendengar Laura di culik. Rendra y
"Kita terlambat, Kakak Ipar pasti sudah dibawa kabur penculik itu.""Tuan Muda, mereka benar-benar penculik dan mereka menculik banyak orang. Kita akan membebaskan mereka dulu. Lau kita akan mengikuti Anda mencari Nona Laura." Polisi yang membantu mereka juga menolong semua korban penculikan dan ada 11 orang yang penculik itu di culik.Rendra kembali ke mobilnya bersama teman kuliahnya."Apa kamu sedih dan panik sekarang, Rendra? kakak Ipar kamu belum kembali?" tanya teman Rendra."Aku berterimah kasih padamu, tempat ini memang benar tempat Kakak Ipar di culik di villa ini. Saat ini dia dibawa pergu oleh penculiknya. Aku akan menemukan Kakak Ipar karena orang tua dia meminggal dan Kakak Kembarnya itu jahat.""Kamu harus tetap mencari Kakak Ipar kamu, Rendra.""Iya, aku tahu. Terimah kasih sudah membantuku."Rendra hari itu terus berusaha mencari Laura ke beberapa tempat yang deka dengan villa itu, termasuk ke dalam hutan tapi Laura belum juga ditemukan. Laura hilanh seperti di telan bu
Brian marah dan dia membuag berkas surat cerai Laura itu di lantai. Brian masuk ke kamarnya dan dia tidak terimah jika di ceraikan Laura."Kenapa ada tanda tangaku? Apa aku pernah menandatangani berkas berceraian? Kapan? Aku tidak di terimah di ceraikan Laura. Dia berguna karena Papa dan Mama sangat sayang padanya, aku tidak bisa menceraikan dia.Tiba-tiba Lussy memeluk Brian dari belakang, sehingga membuat Brian terkaget. "Kenapa kamu tidak mau bercerai dengannya? Aku hamil anak kamu tapi kamu pedulinya sama dia." Lussy cemburu."Dia masih berguna untukku dan aku butuh dia untuk membujuk Papa dan Mama, agar Papa dan Mama menyerahkan hartanya padaku dulu. Baru aku menceraikan dia," jawab Mark."Brian Sayang, jangan pikirkan adik kembarku. Lebih baik kita bersama saat ini. Aku sedang rindu di peluk mesra oleh kamu," Lussy memeluk Brian."Laura, puaskan aku malam ini! Aku ingin kamu dan aku menikmati malam ini bersama. Aku tidak mau memikirkan Laura lagi."Lussy dan Brian beradu kemesra
"Rendra, angkatlah! Aku butuh kamu. Aku tidak kuat lagi karena luka di tubuhku parah." Laura masih berusaha menelpon Rendra.Hari itu Rendra baru ke luar dari perusahaanya karena dia harus tetap bekerja. Rendra meninggalakan ponselnya di mobil. Rendra melihat ponselnua berdeeing dan ada bangak panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenal. Rendra menerima panggilan itu dan ternyata itu aku Laura."Hallo! Siapa kamu?" tanya Rendra."Rendra, ini aku. Tolong aku! Lacak ponsel ini dan aku tidak tahu ini dimana. Aku sedang ada di gedung tua. Aku di culik dan di pukuli.""Laura, Kak. Aku akan menyelamatkan kamu. Kamu ada dimana?""Rendra, selamat aku." Laura mematikan ponselnya karena takutnya penculik itu kembali lagi ke kamarnya."Kak, kamu dimana? Aku akan menyelamatkan kamu." Rendra bergegas masuk mobil dan dia pergi ke temat anak buah Papanya dan Polisi yang membantunya.Rendra juga mengabari teman kuliahnya untuk melacak keberadaan Laura. Dengan cepat teman Rendra yang ahli IT menemui
Rendra memukul Brian meskipun dia masih terluka. Brian sakit memegang perutnya karena Rendra memukul di perutnya.Bukk..Rendra memukul Brian sekali lagi."Hey, tisak perlu memukulku lagi? Itu bukan salahku kalau Laura di culik.""Nanti biar Papa yang hukum Kak Brian. Apa kamu tidak malu menyebut dirimu sebagai suami Laura tapi aku yang menyelamatkannya?" Rendra memicingkan alisnya dia meremehkan Brian.Brian marah karena Rendra mengancam dirinya akan di laporokan pada Papanya. Brian mencengkram leher Rendra."Kamu jangan berulah, Rendra. Kamu itu seperti anam haram Papa dan tidak akan dipedulikan.""Lepaskan! Kamu suami kurang ajar." Rendra meludahi wajah Brian."Dasar jorok! Aku akan pulang sekarang. Ingatlah! Aku itu suami Laura bukan kamu. Jangan pernah suka pada istriku! Aku tahu kamu ada rasa pada Laura.""Rasa cintaku pada kakak ipar hanya sebatas kasih sayang adik ipar ke kakak ipar yang suaminya tukang selingkuh," sahut Rendra."Aku pulang saja karena dia belum sadarkan diri.
Lussy berada di depan rumah sakit Laura dan dia bingung apa yang harus dia lakukan. Tiba-tiba Brian menelpon Lussy dan Lussya segera menerima panggilan itu."Hallo! Brian ada apa?""Kamu segera temui aku di perusahaanku sekaranh juga. Ada yang ingin aku bicarakan padamu.""Oke, tunggi aku dan aku akan segera datang."Lussy segera mencergat taxi di depan rumah sakit dan pergi menuju perusahaan tempat Brian berada.'Ada apa ini? Brian terlihat panik, apa dia mengetahui semua perbuatanku. Apa dia akan meninggalkan aku.' batin Lussy.35 menit kemudian, Lussy telah sampai di perusahaan Brian. Meskipun Lussy cuti kerja tapi jika Brian memanggilnya dia akan langsung datang ke perusahaan Brian. Lussy turun dari taxi dan dia langsung masuk perusahaan, naik lidt dan menuju lantai paling atas tempat Brian."Lussy belum datang juga. Dia bodoh sekali melakukan tindakan yang tidak memikirkan efek jangka panjangnya." Brian berbicara sendiri."Apa maksud kamu, Brian? Siapa yang bodoh?" tiba-tiba Lussu
"Papa kenapa selalu membela Laura? Aku dipermalukan di depan istriku?""Kamu itu suami kurang ajar! Asal kamu tahu Laura hamit mati karema kamu tidak peduli padanya." Papa Brian marah."Papa, amu capek kerja dan banyak urusan di kantor. Aku akan pulang saja daripada aku di marahi. Laura, kamu cepat sembuh dan maafkan aku karena aku tidak menjadi saumia yang baik untuk kamu." Brian pergi meninggalkan Laura.Air mara Laura jatuh karena Brian sama sekali tidak peduli padanya. Rendra melihat kakak iparnya menangis dan mencoba menghibur Laura."Kakak Ipar, besok Kakak rawat wajah dan tubuh Kakak agar pulih. Kamu jangan khawatir jelek karena ada aku. ""Maaf aku sedih! Brian tidak akan mau melihatku jelek seperti ini." Laura menangis karena tangan dan kakinya terkena luka bakar."Nak, kita akan mendukung kamu dan satu bulan ini kamu harus pergi ke luar negri untuk operasi Nak. Disana lebih canggih daripada disini." kata Mama Brian."Mama Mertua, apa boleh aku di temani adik ipar?""Kamu bole