"Apa maksud Kaka Ipar? Kenapa kamu tetap menangis kalau kamu hanya untuk balas dendam? Apa masih ada rasa cinta kamu pada Kak Brian?" tanya Rendra."Rendra, kamu yang duluan memaksaku bercinta dan selalu ada untukku. Aku sudah ada rasa sama kamu tapi rasa sakit dari pengkhinatan kembaranku dan Brian masih tersisa. Maafkan aku, aku belum bisa lupa rasa sakit ini." Lussy memeluk Rendra yang sedang ke kamarnya itu."Janganlah menangis! Aku yakin Kakak akak lupakan dia dan mencintai aku. Kak, tetap denganku dan jangan pernah tergoda oleh Brian lagi. Jika Kakak Ipar balikan sama dia, aku akan membunuh Kak Brian," ujar Rendra."Rendra, jangan memelukku dengan sangat erat. Rendra, jangan bicara yang seperti itu. Kamu jangan melanggar hukum membunuh seseorang meskipun dia menyakiti kita," sahut Laura."Kak, aku tidak akan biarkan dia membuat Kakak Menderita." Rendra melepaskan pelukannya apda Laura dan dia menghapus air mata Laura.Saat itu Brian menuju kamar Laura, saat akan masuk Rendra baru
"Aku tidak balas dendam Kak, aku hanya membantu Brian agar tidak ketahuan oleh media. Jiak dia pesan gaun pengantin baru atas nama dia pasti mereka akan menyelidikinya. Brian tidak mau pernikahan Kakak di sebar ke media, Kakak tahu? Tapi juga balas dendam sedikit," jawab Laura."Awas kamu, Laura. aku akan ikuti kamu karena ini juga demu kebaikan Brian. Harusnya aku tidak kabur dari pernikahanku dulu dengan dia dan aku tidak akan menyesal sampai seperti ini." Lussy membawa gaun pengantin itu lagi dan dia pergi begitu saja."Aku tidak jahat, Kak. Kamu yang akan membunuhku dan membakarku hidup-hidup sampai tangan dan kakiku juga wajahku kena luka bakar. Satu persatu aku akan balas dendam dan aku tidak akan tinggal diam, kamu bahagia di atas penderitaanku." Laura mengepalkan tangannya pertanda rasa sakitnya masih begitu dalam.Bukan salah Laura membalas perbuatan Lussy yang keterlaluan, dia tidak melaporkan polisi saja harusnya bersyukur. Laura juga baik mau merestui pernikahan mereka mes
"Apa yang kamu lalukan Kak, gaunku basah. Aku hanya memberimu air minum tapi kamu malah menyiramnya ke wajah dan gaunku." Laura menangis karena semua orang melihat ke arahnya."Aku marah sama kamu," jawab Lussy.Brian menuju tempat Laura dan Lussy karena dari kejauhan dia melihat Lussy yang berbuat ulah."Kenapa kamu? Apa kamu tidak malu suka buat gara-gara saja. Lihatlah semua kerabatku melihat kamu," Brian menarik tangan Lussy langsung mengajaknya ke ruangan lain."Dasar pelakor, lihatlah istri sahnya kasihan. Menantu kamu yang baru itu brutal sekali," kata paman dan bibi Brian pada kedua orang tua Brian."Entahlah anakkku yang bodoh mau menikahi dia. Istrinya sudah baik, dia sia-siakan. Aku akan menyuruh menantuku ganti baju dan dia kasihan. Istri sabar seperti dia tetap saja di selingkiluhi." Mama Brian pergi ke tempat Laura yang dia masih menangis.Rendra juga menuju ke tempat Kakak iparnya karena ingin menolongnya agar tidak menjadi pusat perhatian."Kakak Ipar, naiklah ke lantai
"Kamu turunlah sekarang! Jangan lama-lama minta di gendong. Ini sudah sampai di depan kamar pengantin kita, Lussy," suruh Brian."Terimah kasih sudah menggendongku Sayang. Laura pasti iri melihatku di gendong kamu dan terimah kasih kamu sudah mengkhawatirkan aku saat tadi aku pingsan," Lussy mulai manja dan memeluk Brian meskipun dia sudah tidak do gendong Brian."Kamu tidur saja jika lelah. Besok kita akan pergi berbulan madu, aku akan mengajak Laura juga. Dia tidak pernah jalan-jalan selama aku menikah dengannya, dia hanya di rumah saja," kata Brian."Jangan ajak dia, Brian! Please! Aku mohon hanya kita saja Brian. Bulan madu antara kamu dan aku saja nantinya," pinta Lussy."Kamu itu hamil teapi aku tidak boleh mengajak Laura ikut bersama kita. Bagaimana aku bisa tidur dengan kamu? Apa bisa kita bercinta saat bulan madu?" tanya Brian."Aku bisa melayani kamu dan aku lebih jago dari pada Laura di ranjang, meskipun aku hamil. Aku akan memuaskan kamu Brian tanpa melukai bayi kita." Luss
"Apa kamu gila Rendra? Kenapa kamu memaksaku memakai baju yang super seksi ini?" Laura risih saat memegang baju tidur seksi pemberian Rendra."Pakai saja Kak, kamu mau aku membantumu balas dendamkan? Turuti semua kemauanku, maka kita akan bekerjasama untuk menjatuhkan Lussy dan Brian ke penderitaan yang seperti Kakak mau." Rendra memaksa Laura agar dia mau menuruti kemauannya dengan dalih akan membantunya membalaskan dendamnya."Tapi aku malu Rendra," jawab Laura."Kakak pakai apa aku yang memakaikan baju ini sekarang. Semua tubuh kamu sudah aku nikmati dan aku sudah tahu semuanya, lalu kenapa malu?""Dasar tukang paksa! Baiklah aku akan memakainya sekarang," jawab Laura.Laura pergi ke kamar mandi dan berganti baju tidur seksi atas kemauan Rendra. Dia ke luar dari kamar mandi dan lekuk tubuh Laura begitu menggoda Rendra. Rendra tidak memalingkan wajahnya dan dia menatap tajam dengan gejolak gairah yang sudah mulai tak tertahankan lagi akibat keseksian tubuh Laura."Kak, kamu cantik da
Plak..Satu tamparan mengenai pipi Rendra. Laura marah karena Rendra menyuruhnya melepaskan baju dan melayaninya bercinta di ruangan kerjanya. "Kenapa menamparku Kak?" tanya Rendra."Aku bukan wanita jalang yang dapat kamu perintah sesuka hatimu. Kamu ingat aku ini masih Kakak Ipar kamu dan aku ini istri dari Kakak Brianmu," jawab Laura yang emosi."Kak, kamu jangan kurang ajar. Aku sudah membantu kamu selama ini saat Kak Brian selingkuh. Aku hanya mau memiliki hati kamu dan tubuhmu saja, aku terlalu cinta padamu." Rendra memeluk Laura semakin erat dan dia mencium paksa Laura."Kamu kenapa Rendra? Lepaskan aku." Laura menangis."Tatap aku Kak, cintai aku dan jangan pikirkan Kak Brian." Rendra mengendong Laura ke sofa besar di ruangan kerja barunya dan dia memaksa Laura bercinta."Ah... Ah... lepaskan aku! Rendra sakit, jangan memaksaku bercinta di kantor. Aku takut kita ketahuan. Aku mohon Rendra, tolong jangan begini." Laura menangis."Ssst.... jangan berteriak dan menangis Kak. Nik
"Untuk kamu Kak, karena mulai sekarang kita akan balas dendam. Balas dendam akan di mulai dari Kak Brian," jawab Rendra."Aku terkesan dan terimah kasih kamu mau bantu aku untuk balas dendam ke mereka." Laura bediri dan dia memeluk Rendra."Hanya satu yang aku minta dari Kakak. Setelah Kak Brian hancur, maka Kakak ceraikan dia dan menikahlah denganku." Rendra mengecup kening Laura.Saar itu Laura membuka kotak kafo satunya."Ini aku buka ya?" tanya Laura."Buka saja Kak, ini juga kado khusus untuk kamu." Rendra mencium Laura."Apa? Satu set berlian? Rendra kamu serius ini untuk aku?" tanya Laura dia senang dan kaget kalau itu satu set perhiasan berlian kado dari Rendra."Semua ini aku pesan untuk kamu, Kak. Itu ada nama untuk Kakak dan hanya Kakak yang punya model ini." Rendra senang dia melihat Laura tersenyum."Jujur, baru kali ini aku diberi kado paling mahal oleh seorang pria. Adik iparku sendiri tapi juga berondong tajir kamu," Laura senang."Berondong tajir ini juga tampan Kak.
"Kamu yang akan dibuang Brian karena kamu itu hanya menantu yang tidak sukai." Laura membalas Lussy dan menjambak rambut Laura."Kurang ajar! Berani kamu melawanku." Lussy marah.Saat itu teriakan mereka saat bertengkar terdengar oleh Brian dan Rendra. Brian dan Rendra segera menuju kamar Lussy. Mereka melihat kalau Laura dan Lussy bertengkar sing menjambak rambut satu sama lain."Laura, Lussy hentikan. Kalian ini sudah berumur 27 tahun kenapa bertengkar?" teriak Brian."Diamlah! Biar aku hajar adik kurang ajarku ini," jawab Lussy."Brian, kamu tidak perlu mengatai aku. Biar aku bungkam mulut Kakak kembar laknat ini." Laura menyerang Lussy sekali lagi."Rendra, pegang Laura! Bantu aku melerai mereka," pinta Brian."Kak Brian, makanya punya istri itu satu saja. Kalau bertengkar seperti ini jadinya kamu pusing sendiri," jawab Rendra."Jangan banyak bicara. Cepat kamu pegang Laura dan aku pegang Lussy. Cukup kalian jangam bertengkar lagi!" Brian memegang tangan Lussy."Kak Laura, cukup! J