Share

58. Menahan Diri (3)

Gama disambut hangat oleh sosok mama—Yani—ketika melangkah masuk ke dalam rumah. Gama memeluk erat Yani kemudian melihat jam dinding di ruang tamu yang jarum pendeknya mengarah pada angka delapan. Wajah Gama terlihat penuh penyesalan saat meminta maaf, “Maaf aku pulangnya kemalaman, Ma. Tadi ada pekerjaan yang nggak bisa aku tinggal.”

“Iya, nggak papa. Kamu sudah makan?” Yani melontarkan pertanyaan pada sang anak. “Belum,” Gama menjawab seraya celingukan mencari sosok sang kakak perempuan, “Ce Celine mana?”

“Cece lagi keluar sama pacarnya. Biasalah. Tadi pacarnya bawain nasi goreng sama lauk lainnya. Kamu mau makan itu atau pesan di luar aja? Tadi Mama nggak masak.”

“Makan makanan yang dibawain pacarnya Ce Celine aja. Aku mandi dulu ya ber

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status