Share

Lamaran

Sesampainya di rumah, ia bisa melihat Humaira tertidur di depan televisi. Apakah Galih memang mengatakan hal yang sebenarnya bahwa Humaira sungguh menunggu dirinya, ia tak yakin.

Namun saat melihat Humaira tertidur seperti itu, gadis itu memang sungguh menunggunya. Dulu saat masih bersama Reza, Humaira tidak akan mau tidur sebelum ia pulang ke rumah sehingga tertidur di sofa.

Aziya hendak membangunkan Humaira, tapi Galih melarangnya.

"Jangan, sebaiknya tidak perlu diganggu, biarkan aku yang membawanya ke kamar," kata pria itu.

Hati Aziya menghangat, faktanya Galih juga memiliki sisi baik kepada putrinya, bahkan lebih perduli dibandingkan Reza ayahnya sendiri. Ia tidak sepenuhnya kuatir kalau Humaira berada di keluarga ini, keluarga yang menyayanginya.

Galih mulai membopong Humaira untuk masuk ke kamar dan membaringkannya di sana.

"Terimakasih, Pak. Saya juga minta maaf karena keberadaan Humaira di sini merepotkan keluarga ini," ujarnya saa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status