Share

Berjanji

2 hari kemudian

Haikal menyerahkan sertifikat rumah atas nama istrinya. Miranda awalnya keberatan. Sudah tinggal di rumah sebesar ini saja sudah cukup baginya, dan kali ini Haikal sangat berlebihan.

"Bang, kenapa harus nama aku. Yang beli kan abang," ucap Mira merasa sungkan.

"Ini hadiah untuk kamu, sayang. Anggap saja hadiah pernikahan kita," ucap Haikal tulus.

"Terima kasih banyak, Bang. Tapi--"

"Kenapa?"

"Harganya pasti sangat mahal, uang abang nanti habis."

Mendengar ucapan polos istrinya membuat Haikal terbahak kencang. Bagaimana bisa uangnya habis, malahan setiap waktu uangnya semakin menambah. Haikal sendiri pun bingung menghabiskannya dengan cara apa.

"Kok malah ketawa?" Miranda langsung cemberut, karena menurutnya Haikal sudah meledek.

"Tidak apa-apa, sayang." Haikal langsung menggenggam kedua tangan istrinya. "Kamu jangan mikirin berapa banyak pengeluaran abang ya, karena itu tidak penting.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status