Di lapangan utama, Devon menggunakan kacamata khusus untuk mengendalikan drone yang akan menembak. Dengan konsentrasi penuh, ia dan Brema membidik satu persatu anggota kartel SRF. Mereka memberi ruang bagi kartel Cordona untuk masuk dan melakukan penyerangan terbuka.
Tujuannya adalah untuk memprovokasi mereka melakukan saling serang dan itu membuat SRF berpikir jika Cordona menggunakan drone untuk menembak.
"Kamu jaga sebelah kiri, aku sebelah kanan!" ucap Aldrich dan Dion mengangguk mengerti.
"Jangan lepaskan tembakan sebelum kita bisa masuk!" Dion balik memberi petunjuk. Aldrich pun mengangguk.
"Ayo bergerak sekarang!" Aldrich dan Dion saling bergerak bersamaan dan saling melindungi. Mereka punya tugas mengamankan salah satu menara. Aldrich yang tak begitu dekat dengan Dion dan dulu sering bersikap sinis padanya kini sangat kompak bergerak bersama.
Dion dan Aldrich masuk beriringan sebagai perisai untuk Arjoona dan sisa tim, untuk menyusup dan me
Setelah mendapatkan ijin dari Shao Chen, Venus pun keluar dari pintu samping dengan pengawalan Kyle. Kyle masuk ke dalam mobil setelah membukakan pintu untuk Venus. Cuaca sedang tidak baik. Hujan salju mulai kembali menebal. Venus harus memakai hoodie untuk menghindari salju yang mengenai rambutnya.Di dalam mobil, sudah ada salah satu anggota elite Golden Dragon bernama Sander yang membawa mobil. Kyle juga meminta Edward untuk mengikuti dengan satu mobil lainnya.Pintu gerbang samping dibuka oleh salah satu anggota Golden Dragon dalam pekatnya hujan putih dengan langit super mendung dan cukup gelap. Salah satu mobil keluar dan berlalu begitu saja. Di ujung jalan, mobil lain ikut bergabung.Mobil yang sudah berdiri di luar bangunan Golden Dragon semenjak dua jam yang lalu lantas melaporkan pada Edgar jika Venus sepertinya sudah mengambil umpannya.“Ikuti dia!” perintah Edgar yang memimpin langsung misi tersebut.Dari arah menara pengawas Golden Dra
Akhirnya mobil itu berbelok ke jalan 42 Aster Road dan melintasi kawasan yang sangat sepi dengan salju yang mulai menebal. Hanya ada beberapa mobil yang parkir dan mulai tertutup salju. Mata Duke akhirnya menemukan satu mini market di tengah-tengah bangunan-bangunan yang mengapitnya. Dan tempat itu buka.“Aku menemukan mini market, Tuan ...” Duke baru saja hendak mengerem, Gareth yang tengah kesal langsung membuka pintu mobil untuk turun.“Tuan?” Gareth langsung menutup pintu dan berjalan akan masuk ke mini market itu. Sementara Duke hanya bisa menghela napas panjang dan menggelengkan kepalanya. Ia memarkirkan mobilnya ke sisi jalan lalu menunggu Gareth sampai ia selesai.“Apa kamu baik-baik saja?” TING – lonceng di depan pintu berbunyi tanda ada pelanggan yang masuk. Tiba-tiba sudah ada kasir yang menyambut Gareth. Sementara Venus sedang berbicara pada Lori.“Aku kedinginan ...” ucap Lori menggigil. T
"Teman-teman, waktu kalian tinggal sepuluh menit! Itu waktu maksimal, jangan buang waktu terlalu lama!" terdengar perintah dari Earth yang menjadi operator utama. Ia mengawasi pergerakan konvoi militer yang tengah bergerak ke arah mansion SRF.Dion menoleh pada Aldrich yang juga ikut menoleh padanya. Aldrich mengambil binokularnya dan memantau pergerakan di depan gerbang. Ia terengah dan semua makin kacau."Mereka sudah dekat!" ucap Aldrich pada Dion yang tengah mempersiapkan senjatanya."Tetap pertahankan posisimu, Profesor!" perintah Dion tegas dan mulai menembak lagi. Mereka harus menjauhkan sebisa mungkin anggota kartel untuk meringsek masuk ke dalam. Dion lalu melindungi Glenn dan Aidan yang datang ke arah mereka. Glenn pun memanjat lalu menepuk pundak Aldrich."Aldrich, turunlah! Masuk ke dalam dan bantu Ares!" ucap Glenn yang datang posisinya untuk berjaga bersama Dion. Aldrich mengangguk dan melihat ayahnya Aidan sudah di bawah menunggu.Di
“VENUS ... AAKKH!” Gareth masih pontang-panting menarik Venus bersamanya. Kyle dan Sanders terpaksa berkelahi untuk melepaskan diri. Edward juga tak kalah sibuk. Ternyata Edgar melibatkan banyak orang untuk menculik Venus. Salah satu pria lantas mengeluarkan sebuah pisau dan mencoba menyerang Kyle yang sedikit lagi bisa meraih Venus.Venus yang masih melawan sebisanya ikut melihat pisau tersebut dan hendak menghalangi, tetapi Gareth sempat menarik Venus untuk membawanya lari.“Aaahhhkk!” pisau itu salah sasaran dan mengenai lengan bawah Venus. Kyle tidak menyerah dan melakukan sebuah tendangan untuk pria yang telah melukai Venus sampai ia tersungkur ke belakang. Sambil merangkak, Gareth yang sempat ditendang saat menarik Venus lantas ditarik kembali oleh Edgar yang tiba-tiba datang. Wajahnya langsung ditendang oleh Edgar.“Ahhkkkhh ...” Gareth mengerang kesakitan. Edgar yang hendak meraih Venus lantas melakukan perlawana
Lima belas orang tamu tak diundang masuk ke dalam Golden Dragon sepuluh menit setelah Venus diikuti oleh mobil tak dikenal. Shao Chen sedang melakukan rencana yang telah disusun oleh Ares diam-diam sebelum ia pergi.Ares King membuka dan menyebarkan secara rahasia denah bangunan yang menjadi markasnya selama ini. Tujuannya adalah memancing SRF masuk untuk menyerang saat mereka mengira jika Ares telah pergi. Ia hanya tidak menyangka jika denah itu jatuh ke tangan Edgar Luther yang kemudian menukarnya dengan sebuah bantuan untuk menculik Venus.“AKU BUTUH BANTUAN! KAMI DISERANG!” lapor Sanders pada Shao Chen yang masih tenang. Sekarang ia berada di ruangannya dengan semua tampilan kamera pengawas dari seluruh ruangan. Ia bisa memantau semua pergerakan.“Aku akan mengirimkan bantuan! Lakukan apa pun untuk merebut Nona Harristian kembali” perintah Shao Chen pada Sanders.“BAIK, TUAN CHEN!”Mata Shao Chen masih pada salah satu kamera tapi tangannya mengambil ponsel dan menghubungi anggota
Gareth Moultens begitu kesakitan dengan wajah terluka tergeletak di atas trotoar di depan minimarket. Asistennya Duke yang selama kontak senjata itu tak berani menolong, baru berlari ke arah bosnya setelah semua orang-orang itu pergi. Duke menolong Gareth dan memapahnya untuk masuk ke dalam mobil.“Kita harus pergi sebelum Polisi datang!” ucap Duke sambil memapah Gareth. Gareth yang mengerang begitu kesakitan karena dipukuli hanya bisa menurut sambil terus memanggil nama Venus.“Venus ... Venus ... aahhkk!” Gareth separuh berbaring di jok belakang sambil terus memegangi perutnya.“Sabar, Pak! Kita akan sampai ke rumah sakit ...”“Panggil dokter saja! Aaahkkk!” erang Gareth lagi menolak untuk dibawa ke rumah sakit. Duke hanya mengangguk menuruti permintaan Gareth.Sementara Edgar Luther yang juga terluka akibat dipukul oleh Sanders kala ia menarik Venus keluar dari mobilnya, menggeram marah. Ia dan sis
"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Ares dengan kebingungan dan ketakutan."Aku harus menjaga agar lukanya tidak infeksi. Tapi untuk saat ini, aku butuh darah!" ujar dokter itu lagi. Ares membesarkan matanya."Ambil darahku, Dokter!" sahut Jason pertama kali."Aku juga!" sahut Ares menimpali."Aku bersedia!" Brema menunjuk dirinya."Aku juga!" sahut Aldrich mengikuti. Dokter itu mengangguk dan memberikan petunjuknya."Aku tidak memiliki tes untuk darah di sini, yang aku punya hanya kantung darah. Jadi jika kalian semua ingin membantu, aku akan mengajukan beberapa pertanyaan!" ujar dokter itu lagi dan semuanya mengangguk mengerti termasuk Dion yang juga bersedia mendonorkan darahnya jika perlu. Semua anggota The Seven Wolves juga ikut berdiri."Apa ada yang tahu golongan darah Andrew Miller?" tanya dokter itu lagi."Golongan O negatif!" jawab Shawn pada dokter itu. Kini semua terdiam dan beberapa ada yang kecewa."Aku ti
JAKARTAPeter dan Jasman tidak mendapatkan cuti libur untuk Natal dan Tahun Baru tahun ini. Mereka tetap bekerja seperti biasa. Bahkan Peter yang mendapatkan jatah pengamanan misa Natal di gereja Katedral harus bergantian dengan Jasman menyisihkan waktunya untuk sesaat mengikuti misa.Dengan ketidakhadiran Dion, maka tugas mereka pun sedikit lebih banyak dari biasanya. Usai apel dan akan segera berangkat ke lapangan, Peter menarik Jasman sesaat untuk berdiskusi beberapa hal terutama soal kasus Laras yang tengah mereka pantau.“Gue dapet kabar dari salah satu penyidik. Katanya Pak Angsana Nugroho mengajukan ijin untuk memberikan layanan Psikiater sama Mbak Laras. Gue denger kemarin dia coba buat bundir lagi!” ujar Peter separuh berbisik-bisik pada Jasman.Jasman ikut mengernyit dan terperangah. Ia sempat dia beberapa saat sebelum mengangguk mengerti.“Terus?”“Ya lu tahu sendiri kalo uda ada pemeriksaan jiwa artinya apa!” sahut Peter begitu s