Share

102. Pelukan Hangat di Tengah Hujan

Saga memijat pangkal hidungnya. Ditepisnya dokumen dan kertas-kertas yang menumpuk di atas meja. Saga pikir dengan menyibukkan diri dengan pekerjaan, dia bisa melupakan ketakutan dan kekhawatiran yang terus bersarang dalam hatinya.

Nyatanya hari ini adalah hari ketiga Juni masih terbaring di ranjang rumah sakit tanpa sekali pun membuka matanya.

Saga melirik Juni. Tak ada tanda-tanda ia akan membuka matanya. Wajahnya masih pucat dan tubuhnya kian ringkih. 

Saga bahkan tak menghitung waktu lagi. Tahu-tahu di luar sudah hujan deras dan jam dinding menunjukkan waktu tengah malam.

"Hahh! Kapan kau bangun?" 

Saga menunduk di tepi ranjang sambil menghela napas berkali-kali. Saga bahkan lupa bagian tubuh Juni yang mana saja yang dia cengkeram dan sentuh dengan kasar.

"Bangunlah. Aku tidak akan melakukannya lagi."

Seperti mantra yang sia-sia, Juni sama sekali tak bereaksi. 

"Tuan Besar, ini saya."

Saga tak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status