Share

Bab 87

Aku melihat dengan lekat pria yang saat ini tengah berdiri di sampingku.

Dia seperti pria yang kutemui di pasar waktu itu? 

"Kamu tidak mengenaliku?" tanya pria itu seraya membuka topi dan maskernya.

"Daffa?" kataku.

"Ya, ini aku. Daffa."

Aku tersenyum hambar pada pria itu. Dia adalah sahabat Yusuf, juga orang yang telah membeli tanahku dulu.

"Maaf, mungkin kedatanganku tidak tepat. Aku ingin bicara denganmu, Rin."

"Em ... di sini saja, ya? Di rumah sedang tidak ada siapa-siapa," kataku menunjuk kursi kayu jati yang berada di teras rumah.

"Silahkan duduk," lanjutku lagi.

Daffa duduk dengan menyilangkan kaki, juga jari yang saling bertautan. 

"Apa ada yang penting?" tanya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status