TEST PACK DI TAS SEKOLAH ANAK LELAKIKUBAB 7POV MAYRA“Bu … Ibu tenang dulu, ya,” ujar Mas Ardi mencoba menenangkan.“Antar Ibu menemuinya!” titahnya. Aku dan Mas Ardi hanya terdiam, tidak tahu harus bagaimana. Takut jika Ibu Mertua akan melakukan hal diluar dugaan pada Kayra nanti.“Kenapa kalian diam, hah?!” bentaknya.Baru kali ini aku melihat Ibu Mertua semarah ini. Siapa yang tidak marah jika masalah yang dihadapi akan mencoreng nama keluarga dan aib itu akan menyebar dengan sendirinya membuat orang-orang akan memandang remeh keluarga ini nanti.“Aku mohon Ibu tenang dulu, ya,” mohonku.Ibu Mertua tidak mendengarkan, ia mencoba turun dari ranjang.Brug!“Ibu ….” teriakku dan mas Ardi.Aku dan Mas Ardi langsung membantu Ibu Mertua untuk berdiri, baru saja satu langkah tubuhnya langsung ambruk. Baru ingat jika kaki Ibu Mertua sakit dan beliau memaksakan diri untuk berjalan.“Lepaskan! Aku bisa berjalan sendiri!” Beliau mencoba menepis tanganku dan Mas Ardi. Tidak ingin terjadi ap
TEST PACK DI TAS SEKOLAH ANAK LELAKIKUBab 8POV MAYRAPintu depan terbuka menampakan Mas Ardi yang baru pulang, tadi pagi dia pergi untuk servis mobil karena sudah beberapa bulan tidak tidak di cek kondisinya.“Mas, sini. Kita makan kue bareng-bareng,” seruku.Langkah kakinya terhenti saat suara bel berbunyi, dia hendak berbalik dan melihat siapa yang datang tapi Nathan lebih dulu berjalan keluar untuk membukakan pagar.Ternyata mamanya Kayra yang datang, dia membawa beberapa paper bag entah apa isinya. Kayra yang melihat langsung berdiri dan menghampiri Ibunya yang masih berada di ambang pintu.“Mama kok baru datang sih?” protes Kayra dalam pelukan wanita itu.“Maafin Mama, Sayang,” balasnya.Mas Ardi yang membelakangi pintu memutar badanya, bisa kulihat ekspresinya langsung berubah. Begitupun mamanya Kayra. Apa mereka saling kenal? perasaan aku belum pernah memperkenalkan Mas Ardi pada kedua orangtua Kayra karena kesibukan mereka.“Melissa,” gumam Mas Ardi pelan tapi masih bisa kud
TEST PACK DI TAS SEKOLAH ANAK LELAKIKUBAB 9POV NATHANKejadian itu bermula saat aku dan teman-teman sekolahku mengadakan pesta kecil-kecilan untuk merayakan ulang tahun Nadia di rumahnya. Kebetulan orang tua Nadia bekerja di luar kota dan itu menjadi peluang bagi yang suka mengadakan pesta, tapi tidak dengan diriku.Aku sebenarnya tidak ingin datang, tapi mereka sengaja menyusulku ke rumah agar aku ikut merayakannya. Tidak enak jika menolak akhirnya aku bersedia. Ibu dan Ayah mengizinkannya saat itu, padahal teman-teman mengatakan kami semua akan menginap.Orangtuaku tidak khawatir karena mungkin berpikir orangtuanya Nadia ada disana dan bisa mengawasi kami. Mungkin akan lain lagi ceritanya kalau ibu dan ayah tahu kalau kami melakukan pesta Tanpa pengawasan orang tuanya Nadia.Mereka berjoget diiringi musik yang kencang. Aku hanya duduk di sofa sambil melihat mereka. Tidak ada ketertarikan sama sekali untuk bergabung. Aku bahkan tidak bisa menikmati pesta karena memang bukan gayaku.
TEST PACK DI TAS SEKOLAH ANAK LELAKIKUBAB 10POV MAYRATidak tahu apa yang harus kukatakan setelah mendengar semua penjelasan Nathan. Jika saja boleh berandai-andai, sudah pasti aku ingin memutar waktu. Tapi penyesalan tidak bisa merubah apapun.Aku hanya berharap jika ini memang yang terbaik, yang Allah berikan untukku dan keluarga ini.Mendengar rencana mereka yang akan berpisah setelah anak itu lahir membuat kepala ini semakin pusing. Tidak mungkin aku membiarkan ini, keegoisan mereka jelas akan berdampak pada anak itu nanti. “Pikirkan baik-baik sebelum mengambil keputusan, Nak. Ini bukan masalah sepele, ini menyangkut masa depan kalian dan anak kalian nanti,” tuturku sebelum beranjak masuk ke dalam rumah.Aku baru mengingat jika tadi Kayra mengatakan jika perutnya sudah mulai sakit dari semalam. Tidak ingin terjadi hal buruk, aku akan menemuinya setelah membuatkan teh hangat untuk ibu mertua.Pintu kamar Kayra tidak tertutup rapat, saat kupanggil tidak ada sahutan dari dalam. P
TEST PACK DI TAS SEKOLAH ANAK LELAKIKUBAB 11POV MAYRASatu bulan berlalu setelah ayahnya Kayra datang, belum ada tanda-tanda lelaki itu akan datang dan membawa pergi Kayra. Bahkan Kayra mengatakan jika ayahnya itu sedang ada tugas luar kota, dia diberitahu oleh ibunya.Kayra masih sering berkomunikasi dengan ibunya, tapi entah kenapa Melissa tidak pernah datang untuk menjenguk anak dan cucunya.'Apa mungkin karena dia tidak ingin bertemu dengan Mas Ardi? Astagfirullah ….'Aku merutuki diri sendiri karena berpikir hal buruk tanpa mengetahui fakta yang ada. Memang, jarang sekali berkomunikasi dengan besanku. Harusnya aku lebih mendekatkan diri, karena kini Melissa bukanlah orang asing.Kita semua sudah menjadi satu keluarga. Tidak baik memang jika tidak ada silaturahmi antar keluarga. Kayra menepuk pelan pundak ini.“Bu, Kayra mau ke rumah Mama boleh gak?” tanyanya padaku yang sedang menyirami tanaman.“Boleh dong, Sayang. Minta Nathan buat antar kamu, ya. Ibu gak mau kamu pergi sendi
TEST PACK DI TAS SEKOLAH ANAK LELAKIKUBAB 12POV MAYRA"Mama gak bisa dateng kesini karena banyak kerjaan, Bu," jelas Kayra."Iya, gak apa-apa. Kamu tidurkan dulu Qiana, kasian kalau tidur di gendongan," seruku.Kayra mengangguk dana berjalan ke arah kamarnya. Nathan terduduk di kursi sambil memainkan ponselnya. Sepertinya dia sibuk dengan jualan onlinenya.Dia selalu mengatakan jika setiap harinya penjualannya naik pesat. Tentu aku sangat bahagia mendengarkannya. Aku kembali menatap desain yang hampir rampung. "Bu …."Nathan memanggil, membuat tangan ini menyimpan kembali pensil itu di meja."Kenapa? Apa ada masalah?" Melayangkan pertanyaan seperti itu karena aku melihat raut wajah Nathan yang kini berubah."Janji, ya … jangan bilang sama Kayra sebelum dia cerita sendiri ke Ibu," pinta Nathan.Aku mengangguk. Nathan menceritakan jika dia tidak sengaja mendengar pembicaraan Kayra dan Melissa. Melissa menangis dan memohon pada Kayra untuk tinggal di rumahnya dan meninggalkan Nathan
TEST PACK DI TAS SEKOLAH ANAK LELAKIKUBAB 13POV MAYRA“Udah … jangan sedih gitu. Tolong siapain makanannya, ya. Ibu mau nemuin ayah dulu,” seruku pada Nathan.Putraku hanya mengangguk kecil dan membawa bungkusan makanan yang baru saja dia pesan secara online itu ke dapur. Aku berjalan kearah kamar, Mas Ardi terbaring di ranjang tanpa mengganti pakaian kerjanya.'Selelah itukah kamu, Mas? Bahkan untuk mengganti baju saja tidak sempat.'Tidak ingin mengganggu istirahatnya. Aku hanya melepas kaos kakinya dan mengelap kaki Mas Ardi menggunakan tisu basah. Setidaknya dia akan merasa lebih nyaman. Meraih tas kerja yang dia simpan sembarang di atas ranjang dan menyimpannya di atas meja.Sebuah kertas kusut terselip di saku tasnya. Berniat membuangnya karena sepertinya itu adalah sampah. Rasa penasaran membuatku membuka gulungan kertas itu. Netra ini membaca berkali-kali deretan huruf dan angka di dalamnya. Takut jika aku salah membaca.'Mas Ardi belanja keperluan bayi sebanyak ini untukku?
TEST PACK DI TAS SEKOLAH ANAK LELAKIKUBAB 14POV MAYRA"Aku istrinya." Aku menjawab dengan santai meskipun kenyataannya hati ini bergemuruh hebat.Setelah mengatakan itu sambungan telepon itu terputus. Kening ini mengerut, heran melihat tingkah aneh wanita itu. Mas Ardi keluar dari kamar mandi, dia tidak menanyakan siapa yang menelpon tadi.Kulihat dia langsung berbaring di ranjang. Aku pun tidak ingin banyak bertanya lagi. Biarlah dia beristirahat. Aku menyusul Mas Ardi yang sudah tertidur, tidak peduli pemikiran buruk yang sempat melintas dalam pikiran.Berpikir sesuatu yang buruk hanya akan membuat hati dan pikiran ini lelah. Belum tentu juga apa yang dipikirkan itu benar adanya.***Mas Ardi membuatku terkejut sekaligus malu. Malu karena telah berpikir buruk padanya. Dia membelikan sebuah laptop dengan lambang apel tergigit itu sebagai hadiah untuk Nathan."Makasih, Yah. Padahal … laptop Nathan masih bisa dipake." Nathan berujar dengan mata berbinar melihat hadiah dari ayahnya it