Share

Terhalang restu

Bahar keluar dari kamarnya dengan dengan membawa selembar koran. Pria paruh baya itu duduk di sofa dan mulai membaca berita yang disajikan di sana. Dia baru saja datang dua jam yang lalu dan sudah membersihkan tubuhnya serta beristirahat sebentar.

Sebelum nanti malam kekasih putrinya itu datang, Bahar akan menjernihkan otaknya dulu dengan melakukan sesuatu yang membuatnya rileks. Kalau ditanya marah atau tidak, jelas saat dia tau Naura memiliki kekasih rasanya begitu marah. Dia tidak tau siapa kekasih anaknya dan bahkan bagaimana rupa dan sifatnya.

"Mau dibuatin kopi?" tanya Rival yang berada di lain kursi. Dia sedang menonton TV.

"Gak perlu. Itu adik kamu udah sore gini kenapa belum pulang?"

"Naura masih kerja. Kalau Ajun, dia bilang ada ekskul jadi lulang sore," jelasnya.

Bahar menyingkirkan Korang di depan wajahnya. "yang kamu bilang pacar Naura itu bos-nya di kantor?"

"Iya. Aku juga bingung kenapa Naura mau sama dia. Mereka baru kenal, tapi kenapa Naura bisa yakin kalau dia suka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status