Share

35. Jejak Hasrat

Pertanyaan dari Arthur itu spontan menciptakan sejenis cambuk yang terasa melecut habis dada Angelina. Dia hanya mampu mengulas senyum—samar dan sarat oleh kepedihan tiada berujung—yang menggantung separuh di sudut bibirnya. Tatapan murungnya masih bertahan hingga sang putra kini tertidur pulas di kamarnya sendiri.

“Apa yang sedang kau pikirkan?” tanya Saga yang menyela lamunan Angelina di dekat jendela jungkit—tingkap dengan engsel model ayun—tanpa tirai itu.

“Ti-tidak ada.”

“Aku tahu kau merasa sedih tentang ucapan Arthur.”

“Sedikit.”

“Sedikit saja? Benarkah? Mengapa yang katamu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status